LYRIC : Ha-ah-ah-ah-ah Hu-uh-uh-uh-uh Bimbang, ragu Sementara malam mulai datang Hasratku ingin bercermin, tapi Cerminku pecah seribu, pecah seribu Ibarat bunga Aku takut banyak kumbang yang hinggap Aku tak mau Patah, patah, tangkaiku patah Aku tak mau Bimbang, ragu Sementara malam mulai datang Hasratku ingin bercermin, tapi Cerminku pecah seribu, pecah seribu ho-oh-oh (La-la-la-la-la-la-la-la) (La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh Hanya dia (Dia, dia, dia, dia, dia) (Dia, dia, dia, hanya dia) Hanya dia Yang ada di antara jantung hati Tempat bermanja, tempatnya rindu Tempat curahan hati yang damai Entah apa Bagaikan kayu basah dimakan api Api curiga, api cemburu Api kerinduan yang membara Oh, angin, kabarkan Melati di depan rumahku menantimu (Ha-ah-ah-ah) Bimbang, ragu Sementara malam mulai datang Hasratku ingin bercermin, tapi Cerminku pecah seribu, pecah seribu Ibarat bunga Aku takut banyak kumbang yang hinggap Aku tak mau Patah, patah, tangkaiku patah Aku tak mau Bimbang, ragu Sementara malam mulai datang Hasratku ingin bercermin, tapi Cerminku pecah seribu, pecah seribu ho-oh-oh (La-la-la-la-la-la-la-la) (La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh Hanya dia (Dia, dia, dia, dia, dia) (Dia, dia, dia, hanya dia) Hanya dia Yang ada di antara jantung hati Tempat bermanja, tempatnya rindu Tempat curahan hati yang damai Entah apa Bagaikan kayu basah dimakan api Api curiga, api cemburu Api kerinduan yang membara Oh, angin, kabarkan Melati di depan rumahku menantimu (Ha-ah-ah-ah) Bimbang, ragu Sementara malam mulai datang Hasratku ingin bercermin, tapi Cerminku pecah seribu, pecah seribu Ha-ah-ah Ha-ah-ah Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti