Cicip Kelezatan Tipat Cantok, Kuliner Khas Bali yang Ramah di Kantong
- tahun lalu
Ada berbagai menu olahan dengan rasa khas tradisional yang dapat dicoba di beberapa objek wisata di daerah Badung maupun Bali pada umunya.
Salah satunya adalah menu Tipat Cantok. Menu ini dapat disantap di warung-warung sepanjang Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Para wisatawan disebut menyukainya dikarenakan bumbu kacangnya sangat kental serta citarasa tradisionalnya sangat terasa saat disantap.
Ahmad Nurcholish, salah satu wisatawan asal Lampung yang berkunjung di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Badung. Menilai menu olahan Tipat Cantok nikmat disantap karena bumbu kacang berpadu dengan beberapa jenis sayur sangat terasa di lidah sehinga dan membuat semakin lahap disantap.
Menu tradisional Tipat Cantok hampir sama dengan menu tradisional ketoprak akan tetapi ada sedikit perberbedaan. Selain bumbunya juga rasanya sedikit terasa pedas saat disantap.
Dirinya mengaku selama berlibur di daerah Badung baru pertamakali menikmati menu olahan tradisional Tipat Cantok. Yakni saat melepas penat di pesisir Pantai Pandawa.
Ni Wayan Primayanti, salah satu pedangan menu olahan Tipat Cantok di salah satu warung di Pantai Pandawa, Menjelaskan mengenai Tipat Cantok.
Adapun beberapa bagian campuran utama dari Tipat Cantok terdiri dari kacang, garam, bawang putih, kencur serta gula merah.
Setelah beberapa bahan olahan menu utama lengkap, maka proses selanjutnya ialah mencapur bahan-bahan itu menjadi satu. Kemudian diolah hingga benar benar halus, setelah selesai diulek selanjutnya dimasukan beberapa potongan lontong serta sayur. Seperti kecambah, kangkung atau dapat juga dipadukan dengan sayur bayam.
Menurutnya memang terkadang ada beberapa wisatawan tidak mengetahui menu tradisional Tipat Cantok. Akan tetapi saat diperkenalkan kepada para wisatawan akhirnya mereka berkeinginan untuk mencobanya.
Sebagian besar wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang sempat menikmati menu Tipat Cantok rata-rata sangat menyukainya.
Untuk mencoba menu tradisional Tipat Cantok cukup merogoh kocek sepuluh ribu rupiah per porsi, sudah dapat menikmati sepiring menu olahan citarasa tradisional tersebut. (Aga)
Salah satunya adalah menu Tipat Cantok. Menu ini dapat disantap di warung-warung sepanjang Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Para wisatawan disebut menyukainya dikarenakan bumbu kacangnya sangat kental serta citarasa tradisionalnya sangat terasa saat disantap.
Ahmad Nurcholish, salah satu wisatawan asal Lampung yang berkunjung di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Badung. Menilai menu olahan Tipat Cantok nikmat disantap karena bumbu kacang berpadu dengan beberapa jenis sayur sangat terasa di lidah sehinga dan membuat semakin lahap disantap.
Menu tradisional Tipat Cantok hampir sama dengan menu tradisional ketoprak akan tetapi ada sedikit perberbedaan. Selain bumbunya juga rasanya sedikit terasa pedas saat disantap.
Dirinya mengaku selama berlibur di daerah Badung baru pertamakali menikmati menu olahan tradisional Tipat Cantok. Yakni saat melepas penat di pesisir Pantai Pandawa.
Ni Wayan Primayanti, salah satu pedangan menu olahan Tipat Cantok di salah satu warung di Pantai Pandawa, Menjelaskan mengenai Tipat Cantok.
Adapun beberapa bagian campuran utama dari Tipat Cantok terdiri dari kacang, garam, bawang putih, kencur serta gula merah.
Setelah beberapa bahan olahan menu utama lengkap, maka proses selanjutnya ialah mencapur bahan-bahan itu menjadi satu. Kemudian diolah hingga benar benar halus, setelah selesai diulek selanjutnya dimasukan beberapa potongan lontong serta sayur. Seperti kecambah, kangkung atau dapat juga dipadukan dengan sayur bayam.
Menurutnya memang terkadang ada beberapa wisatawan tidak mengetahui menu tradisional Tipat Cantok. Akan tetapi saat diperkenalkan kepada para wisatawan akhirnya mereka berkeinginan untuk mencobanya.
Sebagian besar wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang sempat menikmati menu Tipat Cantok rata-rata sangat menyukainya.
Untuk mencoba menu tradisional Tipat Cantok cukup merogoh kocek sepuluh ribu rupiah per porsi, sudah dapat menikmati sepiring menu olahan citarasa tradisional tersebut. (Aga)