Kata Pakar Mikroekspresi soal Putri Candrawathi Cerita Pelecehan Seksual dalam Sidang
  • tahun lalu
JAKARTA, KOMPAS TV - Pakar gestur dan mikroekspresi tanggapi cara Putri Candrawathi menceritakan soal dugaan pelecehan seksual yang dirinya alami dalam pusaran kasus Ferdy Sambo.

Pakar gestur dan mikroekspresi Monica Kumalasari mengatakan jika seseorang menceritakan pengalaman traumatis maka akan ada ekspresi yang muncul.

Baca Juga Ferdy Sambo Akui Putri Candrawathi Marah saat Disuruh Buat Laporan Palsu: Kenapa Saya Dibawa-bawa! di https://www.kompas.tv/article/359288/ferdy-sambo-akui-putri-candrawathi-marah-saat-disuruh-buat-laporan-palsu-kenapa-saya-dibawa-bawa

Monica melihat tak ada perubahan gestur Putri Candrawathi sejak awal, saat menceritakan perkara termasuk dugaan pelecehan seksual.

"Yang terlihat pada ibu Putri ini tidak ada perubahan gestur dari awal, selama persidangan," ucap Monica pada KompasTV, Jumat (16/12).

"Artinya tidak melibatkan faktor-faktor emosi yang terlihat, baik melalui mikroekspresi, gestur, dan suara," lanjutnya.

Jika seseorang trauma, Monica mengatakan harusnya ada respons melalui bahasa non-verbal. Namun, Putri justru menyampaikan pengalaman traumatis tersebut melalui bahasa verbal.

"Ketika seseorang trauma, tidak dalam kendali atau kontrol untuk mengatakan 'Anda tidak tahu rasanya orang mengalami hal yang traumatik," ucap Monica.

"Harusnya responsnya melalui bahasa non verbal, bukan verbal seperti yang Putri sampaikan di persidangan," lanjutnya.

Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo telah beberapa kali jalani persidangan dan berkali-kali mengaku alami pelecehan seksual.

Video Editor: Firmansyah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/359337/kata-pakar-mikroekspresi-soal-putri-candrawathi-cerita-pelecehan-seksual-dalam-sidang
Dianjurkan