Ambyar Vaksin Berbayar | Opini Tempo

  • 2 years ago
TEMPO.CO - Setelah mendapatkan pelbagai kritik, Presiden Joko Widodo akhirnya menghentikan penjualan vaksin gotong royong. Ini istilah eufemisme untuk vaksin berbayar. Sebab yang dihentikan hanya vaksin untuk individu, tidak untuk vaksin korporat. Perusahaan masih harus membelinya untuk karyawan mereka.

Alasan pemerintah menjual vaksin karena, katanya, anggaran negara sedang cekak. Padahal, jika kita bandingkan dengan modal penyertaan BUMN, atau rencana pemerintah membeli senjata, anggaran vaksin untuk 182 juta penduduk sebesar Rp 74 triliun itu tak seberapa.

Di luar soal anggaran, pemerintah juga lebih memiliki kekuatan untuk mendatangkan vaksin dari luar negeri, dibanding perusahaan swasta. Atau alasan mempercepat vaksinasi. Justru dengan berbayar, tidak hanya akan menimbulkan ketimpangan akses vaksin, juga menghambatnya. Cara sepat vaksinasi adalah mendatangkan vaksin sebanyak mungkin dan mempermudah distribusinya.

Baca Opini Majalah Tempo pekan ini di majalah.tempo.co.

Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel

Official Website: https://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco