CERITA DIBALIK POHON KAYU SANTEN DI PURA GRIYA TANAH KILAP

  • 2 years ago
Pura Griya Tanah Kilap, selain diyakini masyarakat sebagai tempat memohon anugrah kesembuhan serta kesejahteraan.Di Pura Griya Tanah Kilap terletak di daerah Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar.Juga konon memiliki cerita dibalik keberadaan Pohon Kayu Santen yang tepat berada di pintu masuk areal Pura Griya Tanah Kilap.

Menurut, Penglingsir dan Pengempon Pura Griya Tanah Kilap, Anak Agung Putu Putra Yadnya (Anak Agung Alit Mangku) menyampaikan, Konon ceritanya diawali dari, Anak Agung Made Suardana (Almarhum) dari Jro Anyar Crancam, Pemecutan.

Tanpa sengaja Beliau bertemu dengan sosok Nenek Tua di pasar Kuta, Badung.Sembari kala itu, Nenek Tua tersebut menyampaikan, sesuatu dan bertanya karena, Anak Agung Made Suardana dari kecil telah sakit-sakitan di lehernya.

Sakit leher diderita Beliau (Anak Agung Made Suardana) disampaikan oleh, sosok Nenek Tua tersebut kala itu.

"Sosok Nenek tersebut sempat bertanya serta lanjut berkata, "Nak apakah lehernya masih sakit?" Beliau spontan kaget kala itu.Dengan bertanya kenapa Nenek mengetahuinya padahal dari sejak lahir sudah sakit. Serta Nenek Tua tersebut lanjut berkata "Kalau mau sembuh apa mau bantu-bantu di Gria niang?".Akhirnya Beliau menyetujui karena, ingin lekas sembuh dari sakit leher dideritanya sejak awal, " paparnya.

Baru menyetujui hal tersebut leher Beliau menjadi agak ringan. Selanjutnya, sosok Nenek Tua menunjukan, Grianya sambil berjalan kaki.Karena kala itu, jembatan tersebut di sebelah barat Pelinggih masih putus kala itu

Akhirnya beliau berjalan dari arah barat sambil menunjuk pohon besar tepatnya di pohon Kayu Santen tepat berada di areal jabe tengah Pura saat ini.

Nenek tersebut berkata, "Nak kamu harus melakukan ritual di pohon Asam tepatnya di sekitar Pura Darmada.Akan tetapi, sebelum itu kamu harus menghaturkan Canang.Kemudian berjalan ke arah selatan lagi dikit ada belokan, selanjutnya belok ke kiri.Maka, disana akan ada gubangan air yakni berupa Telaga Ngembeng disana juga melakukan ritual namun saat sore hari.Tepatnya jam 4 harus sudah jalan, " paparnya.

Selanjutnya, Nenek Tua tersebut kembali berkata, Saat Cening sudah selesai melakukan ritual di pohon Asem sampai di Telaga Ngembeng baru kembali. Disana menunggu air laut surut.

Saat air laut surut silakan turun ke bawah menuju ke arah hutan Mangrove disana akan ada kuburan Cina dan batu.Disaat maju ke tengah-tengah akan ada kubangan.Kubangan tersebut berupa lubang kecil dimasukkan dengan sebatang bambu guna mengambil airnya.


#Sejarah #Bali #SejarahBali
======================================
Connect with us on website and social media :
WEBSITE : https://www.sejarahbali.com
FACEBOOK : https://www.facebook.com/SejarahBali
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/SejarahBali
TWITTER : https://twitter.com/SejarahBali
YOUTUBE : https://www.youtube.com/SejarahBaliChannel
TIKTOK : https://www.tiktok.com/@sejarahbalicom
DAILYMOTION : https://www.dailymotion.com/sejarahbali
TELEGRAM : https://t.me/sejarahbalicom

Recommended