Kreativitas Merek Lokal di Tengah Disrupsi⁠ ⁠| #NgobrolBisnis bersama CEO Brodo

  • 2 years ago
Siapa yang tak kenal Muhammad Yukka Harlanda CEO dari Brodo, merek sepatu lokal yang hit di kalangan generasi milenial dan gen Z. Dialah salah satu pionir brand artisan yang berhasil menarik perhatian di tengah kepungan merek-merek produk fashion asing. ⁠
⁠
Yukka mengawali bisnis sepatu Brodo bersama teman main basketnya Putera Dwi kurnia. Dengan hanya bermodal Rp 7 juta mereka menjual sepatu kepada teman-teman kuliah. Pada 2010 mereka hanya bisa menjual 30 pasang sepatu selama pameran empat hari di mal Grand Indonesia, Jakarta. Bahkan, dia dan Yukka semakin bersemangat menjual sepatunya.⁠
⁠
Brodo kemudian meroket dan menjadi salah satu ikon kebangkitan fashion merek lokal. Tokonya ada di empat kota besar Indonesia. Mereknya juga menjadi salah satu top of minds anak muda untuk urusan sepatu.⁠
⁠
Apa rahasianya? Bagaimana strategi Brodo yang mengoperasikan model bisnis "fast-fashion" bisa membuatnya diterima pasar? Bagaimana cara Yukka membangun basis pelanggan yang sangat loyal dan membuat positioning yang tepat untuk mereknya? Bagaimana merek-merek lokal bisa berjaya di tengah kepungan merek-merek asing?⁠
⁠
"200 orang brand loyalist (orang yang loyal dengan merek tertentu) cukup untuk membuat bisnis bergerak," kata Yukka dalam sebuah wawancara. ⁠
⁠
Simak #ngobrolbisnis yang digelar @tempodotco bareng Muhammad Yukka Harlanda (@yukkaharlanda), CEO @bro.do, bersama Direktur Eksekutif @tempodotco Burhan Sholihin (@burhans) pada Rabu 24 Juni 2020, Pukul 19.30.