• 2 years ago
TEMPO.CO - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar segera mengevakuasi warga Indonesia yang berada di Provinsi Hubei, Cina. Jokowi meminta kepada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta TNI untuk bekerja sama memulangkan warga Indonesia yang terisolasi di sana karena wabah virus novel corona (nCov) atau virus corona.
"Tadi Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI di Provinsi Hubei dilakukan segera," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis, kemarin.
Retno mengatakan Kementerian Luar Negeri sudah siap memfasilitasi proses evakuasi tersebut. Saat ini mereka tengah mematangkan kesiapan di dalam negeri, sekaligus memastikan pengelolaan logistik pemindahan warga Indonesia dari tujuh titik lokasi di Hubei ke satu titik penjemputan.

Sesuai dengan rencana, pesawat penjemput akan tiba di Bandar Udara Wuhan. Tim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing sudah meminta warga Indonesia di Hubei untuk menyiapkan dokumen perjalanan dan administrasi lainnya.

Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya mengatakan pemerintah akan menjamin anggaran proses evakuasi warga Indonesia ini. "Kami bekerja sama dengan TNI yang sudah siap. Ada charter flight, Kementerian Luar Negeri menjamin anggaran," katanya saat rapat bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin.
Ia mengatakan pemerintah juga mempertimbangkan perlindungan masyarakat di dalam negeri. Dengan demikian ketika warga Indonesia di Hubei tiba di Jakarta, mereka tidak serta-merta membaur dengan masyarakat. "Mereka harus menjalani masa karantina," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan evakuasi ini akan melibatkan tim medis yang bertugas melakukan asessment kondisi warga Indonesia di Cina. Saat tiba di Jakarta, tim medis kembali melakukan asessment kepada mereka. "Standarnya, mereka akan di karantina selama 14 hari," katanya.

Sesuai dengan catatan Kementerian Luar Negeri, sebanyak 243 warga Indonesia di Hubei dalam kondisi aman dari virus corona. Pemerintah Cina sendiri mengumumkan sebanyak 170 orang meninggal karena corona, dan 7.864 terjangkit virus itu hingga kemarin. Corona juga sudah menyebar di 18 negara, di antaranya Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Australia, dan Amerika Serikat.

Karena dampak corona yang terus meluas, Jokowi menggelar rapat terbatas dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemarin. Hasil rapat terbatas ini adalah pemerintah akan memulangkan warga Indonesia di Hubei.

Adapun di dalam negeri masih dinyatakan aman dari virus corona. Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan sebanyak 27 orang diduga tersangka virus corona sejak 21-30 Januari, sebanyak 20 orang di antaranya dinyatakan negatif. Sisanya masih menunggu hasil uji laboratorium di Kementerian Kesehatan.

Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Nina Susana Dewi, mengatakan Rumah Sakit Hasan Sadikin memang telah menerima hasil uji laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan terhadap dua pasien suspect virus corona.
"Secara resmi keduanya dinyatakan negatif terinfeksi virus corona," kata Nina.

Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Hasan Sadikin Nucki Nursjamsi Hidajat mengatakan pasien pertama yang mereka terima adalah warga Cina berusia 35 tahun. Ia datang dari Sichuan, Cina, pada 12 Januari lalu. Sedangkan pasien kedua berusia 20 tahun. Warga Bandung itu pernah bepergian ke Singapura dan kembali ke Bandung pada 22 Januari lalu.

Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel

Official Website: http://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: http://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco
Google Plus: https://plus.google.com/+TempoVideoChannel

Recommended