Andrian Sutikno, Pahlawan Kemanusiaan di Balik Proses Pemulihan Tragedi Kanjuruhan
  • tahun lalu
MALANG, KOMPAS.TV - Seorang suporter Arema atau Aremania dari Blitar, menjadi sukarelawan memberi dukungan moril pada keluarga korban selama 27 hari di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar.

Ya, RSSA Malang merupakan tempat korban luka berat Tragedi Kanjuruhan dirawat.

Sosok Andrian Sutikno, kakek 66 tahun, menjadi contoh totalitas mengabdi pada kemanusiaan.

Sudah 27 hari sejak tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa, Sutikno memilih tidak pulang.

Ia memilih tetap berada di rumah sakit untuk memberi dukungan moril pada keluarga korban.

Sutikno menuturkan, keluarga korban tidak hanya sedih karena keluarganya harus dirawat, namun keluarga juga butuh sosok untuk bercerita.

Hal tersebut yang menggerakkan dirinya menjadi sukarelawan di RSSA Malang.

Terlebih saat kejadian ia berada di stadion, dan melihat langsung betapa banyaknya korban meninggal di rumah sakit.

Ia mulai membantu saat itu, hingga saat ini belum pulang sama sekali ke rumahnya di Blitar.

Sehari-hari, ia juga memilih tidur di ruang tunggu rumah sakit; karena sewaktu waktu jika rumah sakit memanggil keluarga korban yang berjaga, ia bisa membantu.

Sutikno juga mengaku ia mendapat dukungan penuh dari sesama Aremania, yang diteruskan pada keluarga korban.

Saat ini, masih ada satu korban dirawat di ICU.

Ia berharap korban lekas sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarga dalam keadaan sehat.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/342894/andrian-sutikno-pahlawan-kemanusiaan-di-balik-proses-pemulihan-tragedi-kanjuruhan
Dianjurkan