Harga BBM Naik, Sopir Angkot Berharap Ada Subsidi

  • 2 tahun yang lalu
MALANG, KOMPAS.TV-Kenaikan harga BBM dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat, termasuk sopir angkutan kota di Kota Malang. Sebagai penyedia jasa transportasi, sopir berharap ada subsidi yang diberikan oleh pemerintah, kepada sopir angkutan umum di tengah naiknya harga BBM.

Kenaikan bahan bakar minyak yakni Pertalite, Biosolar dan Pertamax membawa dampak cukup besar pada penghasilan sopir angkot di Kota Malang. Hingga saat ini, meski harga BBM naik, namun tarif angkutan kota masih menggunakan tarif lama yakni Rp 4.000.

Busri, salah satu sopir angkot mengaku, kenaikan harga BBM kali ini cukup memberatkan bagi sopir seperti dirinya. Meski BBM telah naik, namun dirinya bersama rekan sopir yang lain masih belum menaikkan tarif.

Dirinya memilih menunggu keputusan dari Organda atau ketua jalur untuk memastikan kenaikan tarif. Namun meski demikian, sejak harga BBM naik, beberapa penumpang dengan kesadaran sendiri membayar lebih dari tarif yang ditentukan saat ini.

Kenaikan harga BBM bersubsidi ini semakin membuat posisi sopir angkot terhimpit. Pasalnya selain menanggung beban operasional, hasil yang didapat dari penumpang tidak sepadan bahkan cenderung minus. Sopir angkot berharap ada subsidi dari pemerintah kepada angkutan umum, agar sopir angkot bisa tetap bertahan.

"Kalau BBM naik ya kita sebagai sopir minta naik lah, kalo sekarang minus karena sebelum BBM naik aja penumpang sudah sepi," Terang Sopir jalur ADL ini.

Seperti diketahui sejak Sabtu (03/09/2022) Pemerintah Pusat memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak yakni Pertalite, Biosolar dan Pertamax. Dalam tarif baru ini, Pertalite naik menjadi Rp 10 ribu dari Rp 7.650. Biosolar naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 dan Pertamax naik menjadi Rp 14.500 dari Rp12.500.

#bbmnaik #angkotmalang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325486/harga-bbm-naik-sopir-angkot-berharap-ada-subsidi

Dianjurkan