Kekerasan Demo 11 April, Sentara Institute: PR Terbesar Bukan pada Massa Tapi pada Elemen Negara

  • 2 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi akhirnya menetapkan enam tersangka pengeroyok Dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat unjuk rasa di depan gedung DPR, Senin 11 April.

Polisi tetapkan 6 tersangka pengeroyok Ade Armando, namun 4 orang di antaranya masih buron.

Polisi pun membuka identitas para tersangka yang masih buron. Meski demikian polisi belum dapat menjelaskan motif tersangka.

Baca Juga Saat Gibran Tolak Jabatan Presiden 3 Periode dan Pilih Bakal Ikut Demo Bersama Mahasiswa 14 April di https://www.kompas.tv/article/279424/saat-gibran-tolak-jabatan-presiden-3-periode-dan-pilih-bakal-ikut-demo-bersama-mahasiswa-14-april

Polisi juga menyebut telah menangkap dua tersangka di dua lokasi berbeda.

Dan untuk keempat tersangka yang masih buron, polisi mengimbau untuk segera menyerahkan diri.

Kini, Ade Armando sedang dirawat intensif di rumah sakit, sejumlah rekan dan kerabat menjenguk Ade.

Menurut rekannya, Ade berharap polisi menangkap pelaku karena korban pengeroyokan tak hanya dirinya tetapi juga sejumlah polisi yang berjaga.

Saat ini Ade Armando belum dimintai keterangan polisi agar fokus pada kesembuhannya.

Terkait hal tersebut Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menilai, PR terbesar bukan pada massa, tapi pada elemen negara.

Dimana negara memproduksi kebijakan anarki yang membuat warga marah.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/279542/kekerasan-demo-11-april-sentara-institute-pr-terbesar-bukan-pada-massa-tapi-pada-elemen-negara

Dianjurkan