Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu di Banjarmasin Mengaku Sering Nombok
  • 2 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Naiknya harga kedelai dari harga Rp. 9.000 menjadi Rp.11.000 membuat sejumlah usaha pembuatan tahu di Banjarmasin terdampak.

Seperti Madiaman, Produsen tahu di gang suryanata.

Baca Juga Antusias Beli Minyak Goreng di Pasar Murah, Warga : Seperti Dapat Harta Karun di https://www.kompas.tv/article/264434/antusias-beli-minyak-goreng-di-pasar-murah-warga-seperti-dapat-harta-karun

Ia mengaku satu bulan terakhir kerap tidak bisa menutupi biaya produksi sehingga harus menombok.

Kendati kondisi saat ini memberatkan selama masih mampu bertahan, ia masih tak mau menaikkan harga jual lantaran takut kehilangan pelanggan.

Di Tengah mahalnya harga kedelai, kini Madiaman memproduksi tahu menyesuaikan dengan permintaan pelanggan dengan total produksi bisa mencapai 120 kilogram per hari.

"Tetap aja harga, kalau keuntungannya tidak ada cuma bertahan karena yang bekerja anak saya berdua, orang luar berdua. Menombok sedikitlah untuk aman aja," ucap perajin tahu, Madiaman.

Sementara produsen tahu lainnya, Khoirul Umam yang memiliki pabrik tahu di kawasan Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara mengaku produksinya pun menurun dari rata rata 5 kuintal per hari menjadi hanya 3,5 kuintal per hari.

Ia pun memilih mengurangi ukuran di saat harga kedelai mahal.

"Harapannya harus cepat-cepat ditanggulangi lah, gimana enaknya soalnya kita kan juga menggaji orang biar sama-sama kita bisa berjalan," kata Khoirul Umam.

Baca Juga Jalan Sering Terendam Air, Warga Kritik Pemerintah Lewat Spanduk Sindirian di https://www.kompas.tv/article/264237/jalan-sering-terendam-air-warga-kritik-pemerintah-lewat-spanduk-sindirian

Perajin berharap pemerintah segera memberi solusi agar persoalan mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku sumber protein alternatif seperti tahu dan tempe yang menjadi lauk rata rata warga di Indonesia ini segera diberikan .

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264500/harga-kedelai-naik-pengusaha-tahu-di-banjarmasin-mengaku-sering-nombok
Dianjurkan