RIAU, KOMPAS.TV - Pihak Universitas Riau (UNRI) belum memberikan keterangan terkait penyegelan ruang dekan S-H dalam kasus dugaan pelecehan seksual saat bimbingan skripsi dengan salah satu mahasiswi.

Baca Juga Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus UNRI Masuk Proses Penyelidikan dan Pengumpulan Bukti di https://www.kompas.tv/article/229419/kasus-dugaan-pelecehan-seksual-di-kampus-unri-masuk-proses-penyelidikan-dan-pengumpulan-bukti

Menyikapi hal ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru menyayangkan sikap pihak kampus yang menolak berkomentar perihal kelanjutan penyelesaian kasus ini.

Salah satu tim LBH, Rian Sinarani membeberkan kejanggalan informasi yang diterima.

Beberapa di antaranya kebungkaman dekan terkait, hingga tidak adanya tanggapan dari rektorat.

Padahal, katanya, jajaran rektorat telah menerima keterangan soal kasus ini.

Akan tetapi, tidak ada langkah nyata untuk mengantisipasi hal ini.

Mewakili korban dan LBH, Rian meminta S-H dan kampus untuk secepatnya memberikan keterangan agar tindak lanjut bisa diakukan.

Sambil menunggu penyidikan dilakukan dalam ruangan kerja dekan terlapor, Kepolisian Daerah (Polda) Riau terus meminta keterangan dari para saksi.

Sampai saat ini, terdapat tujuh orang yang telah dimintai keterangan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/231279/universitas-riau-bungkam-soal-pelecehan-seksual-lbh-pekanbaru-ini-mengecewakan