Rela Antre Isi Ulang Oksigen Demi Istri
- 3 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Di masa pandemi Covid-19, pasokan oksigen menjadi salah satu kebutuhan darurat bagi pasien Covid-19. Warga Kota Semarang pun memanfaatkan layanan isi ulang tabung oksigen gratis di halaman Balaikota Semarang dan rela antre.
Sekitar 100 warga yang membutuhkan pasokan oksigen tampak menunggu antrean untuk pengisian oksigen di halaman Balaikota Semarang. Halim salah satunya, berbekal satu tabung oksigen yang dipinjamkan oleh saudaranya, dirinya ikut mengantre bersama ratusan warga lainnya. Sambil menggenggam nomor antrean bernomor 88 di tangannya, dirinya tampak berkosentrasi mendengarkan panggilan antrean untuk pengambilan tabung oksigen yang telah terisi.
Setelah menunggu selama dua jam, pria berusia 65 tahun ini akhirnya mendapat panggilan untuk pengambilan tabung oksigen yang sudah terisi kembali. Ia pun langsung bergegas membawa tabung oksigen menuju sepeda motornya untuk kembali ke rumah.
Pasokan oksigen memang sangat dibutuhkan oleh Halim untuk merawat istrinya yang saat ini sedang masa pemulihan dan menjalani perawatan di rumah setelah tertular Covid-19 sejak Juni lalu, dan sempat menjalani isolasi di rumah sakit. Selama perawatan di rumah inilah terdapat kesulitan, seperti mengalami sesak pernafasan, karena saturasi kadar oksigen tubuh istrinya yang menurun.
"Antre oksigen untuk istri. Istri saya lagi masa penyembuhan. Tabung oksigen saya dapatkan dari pinjam, "kata Halim.
Istri Halim, Inge, saat ia menunggu tiga sampai empat hari untuk mendapatkan oksigen di depo pengisian oksigen, dan bila tak mendapatkan pasokan oksigen, dirinya harus menahan sakit akibat sesak nafas yang dialaminya.
"Saat ini kondisi tabung oksigen kosong lagi, dan terkadang nafas masih sesak tidak bisa bernafas," ujar Inge.
Adanya bantuan oksigen tak berbayar baik dari lembaga maupun perorangan, tentu sangat menolong bagi warga yang sedang membutuhkan dan berjuang di tengah masa perawatan dan pemulihan dari Covid-19, terutama yang menjalani masa perawatan di rumah.
#TabungOksigen #KotaSemarang #Covid-19
Sekitar 100 warga yang membutuhkan pasokan oksigen tampak menunggu antrean untuk pengisian oksigen di halaman Balaikota Semarang. Halim salah satunya, berbekal satu tabung oksigen yang dipinjamkan oleh saudaranya, dirinya ikut mengantre bersama ratusan warga lainnya. Sambil menggenggam nomor antrean bernomor 88 di tangannya, dirinya tampak berkosentrasi mendengarkan panggilan antrean untuk pengambilan tabung oksigen yang telah terisi.
Setelah menunggu selama dua jam, pria berusia 65 tahun ini akhirnya mendapat panggilan untuk pengambilan tabung oksigen yang sudah terisi kembali. Ia pun langsung bergegas membawa tabung oksigen menuju sepeda motornya untuk kembali ke rumah.
Pasokan oksigen memang sangat dibutuhkan oleh Halim untuk merawat istrinya yang saat ini sedang masa pemulihan dan menjalani perawatan di rumah setelah tertular Covid-19 sejak Juni lalu, dan sempat menjalani isolasi di rumah sakit. Selama perawatan di rumah inilah terdapat kesulitan, seperti mengalami sesak pernafasan, karena saturasi kadar oksigen tubuh istrinya yang menurun.
"Antre oksigen untuk istri. Istri saya lagi masa penyembuhan. Tabung oksigen saya dapatkan dari pinjam, "kata Halim.
Istri Halim, Inge, saat ia menunggu tiga sampai empat hari untuk mendapatkan oksigen di depo pengisian oksigen, dan bila tak mendapatkan pasokan oksigen, dirinya harus menahan sakit akibat sesak nafas yang dialaminya.
"Saat ini kondisi tabung oksigen kosong lagi, dan terkadang nafas masih sesak tidak bisa bernafas," ujar Inge.
Adanya bantuan oksigen tak berbayar baik dari lembaga maupun perorangan, tentu sangat menolong bagi warga yang sedang membutuhkan dan berjuang di tengah masa perawatan dan pemulihan dari Covid-19, terutama yang menjalani masa perawatan di rumah.
#TabungOksigen #KotaSemarang #Covid-19