Tak Cuma Manis,Ternyata Madu Tidak Bisa Kedaluarsa.

  • 3 tahun yang lalu
KOMPAS TV- Menilik penemuan sebuah pot berisi madu yang berusia 3000 tahun,oleh arkeolog pada tahun 2015. Dalam sebuah makam di negara mesir.Setelah itu madu tersebut dicicipi, ternyata rasanya masih manis,lezat seperti madu pada umumnya.

Maka smejak saat itu,madu dikatakan sebagai makanan yang dapat bertahan selamanya!

Madu berwarna kuning kecoklatan,rasanya manis dan memiliki tekstur yang kental

Madu dapat langsung dikonsumsi atau jadi bahan olahan makanan dan minuman lainnya seperti:

ayam bakar madu

pisang goreng madu

dicampur dengan air hangat hangat kuku

Dan sebagainya

Melansir mentalfloss, madu dapat bertahan lama karena nektar bunga bercampur dengan enzim yang dipunyai lebah.

Perpaduan dari keduanya mengubah komposisi nektar dan memecahnya menjadi gula yang sifatnya lebih sederhana.

Bukan itu saja, enzim yang bernama oksidase glukosa yang dimiliki lebah dapat menciptakan cairan yang sangat asam dengan tingkat kelembapan rendah.

Sehingga mencegah tumbunya bakteri dalam nectar,ini menjadi faktor utama kenapa madu bisa bertahan lama atau bahkan tidak memilliki masa kedaluwarsa.

Bagaimana cara kita menyimpan madu juga sangat berpengaruh pada kualitasnya.

Madu harus tersegel dengan baik dan benar,supaya kelembapan udara tidak terserap,karena madu bersifat higoskropis atau mengandung sedikit air.

Tapi sayangnya semua fakta itu hanya berlaku pada madu murni! Artinya madu yang diambil langsung dari sarang lebah.

Madu memang tidak bisa kedaluarsa,hanya saja kualitasnya saja yang menurun

Karena madu dapat terkontaminasi dari,bakteri, ragi atau jamur, yang datangnya dari serbuk sari, saluran pencernaan lebah, debu, udara, kotoran, serta bunga.

Selain karena terkontaminasi, kualitas madu juga bisa menurun ketika salah cara penyimpanannya. Mikroba akan lebih mudah masuk, saat tempat penyimpanan madu tidak disegel dengan baik. Misalnya dengan dibiarkan terbuka selama beberapa saat, hal ini dapat meningkatkan kadar air dalam makanan ini.(*)

Grafis: Joshua Viktor