Meski Renta, Slamet Terus Dagangkan Buah Keliling Kampung
- 3 years ago
Tim Kuasakata tak sengaja melihat mbah-mbah berjualan buah dipingir jalan (daerah pleburan) dan kita hampiri.
Ternyata mbah penjual buah ini bernama Mbah Slamet. Mbah slamet tinggal di Gunungpati dan berjualan buah berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya dengan berjalan kaki dan memikul keranjang dagangannya, bahkan tak jarang Mbah Slamet berjualan hingga ke pusat Kota Semarang.
Mbah Slamet berjualan dari jam 6 pagi hingga dagangannya habis dan hanya berjualan 3 hari sekali sebab fisiknya sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjualan setiap hari.
Untuk berjualan, Mbah Slamet menebas buah dari tetangganya, dan mengikuti musim panen buah, bila musim rambutan ia berjualan rambutan, musim durian berjualan durian, musim mangga berjualan mangga.
Ternyata mbah penjual buah ini bernama Mbah Slamet. Mbah slamet tinggal di Gunungpati dan berjualan buah berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya dengan berjalan kaki dan memikul keranjang dagangannya, bahkan tak jarang Mbah Slamet berjualan hingga ke pusat Kota Semarang.
Mbah Slamet berjualan dari jam 6 pagi hingga dagangannya habis dan hanya berjualan 3 hari sekali sebab fisiknya sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjualan setiap hari.
Untuk berjualan, Mbah Slamet menebas buah dari tetangganya, dan mengikuti musim panen buah, bila musim rambutan ia berjualan rambutan, musim durian berjualan durian, musim mangga berjualan mangga.