Indonesia ‘dikirimi’ 61.900 kontainer sampah dari berbagai negara. Ribuan kontainer tersebut berhasil disita oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk selanjutnya diperiksa. Hasilnya, sampah scrap kertas dan scrap plastik mendominasi isi container, dan sisanya limbah bekas industri seperti infus hingga popo bayi (pampers).
Presiden Jokowi menegaskan perlunya tindakan untuk mengendalikan sampah impor tersebut. Meskipun sampah scarp kertas dan plastik dibutuhkan industri di Indonesia, namun sampah impor yang turut masuk dapat mengancam lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat.