Sapi Qurban Presiden Jokowi Tiba di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
- 3 tahun yang lalu
SURABAYA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo, mengirimkan sapi kurban jenis limosin, seberat 1,2 ton lebih, untuk peringatan Hari Raya Idul Adha di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Sapi limosin berbobot 1,2 ton, yang dikurbankan oleh Presiden Joko Widodo, langsung diperiksa tim dokter hewan, sebelum diserahkan ke panitia Idul Adha Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya.
Sapi limosin dipesan langsung Jokowi, dari peternak asal Desa Sukapura Probolinggo.
Menurut rencana, sapi ini akan disembelih satu hari setelah Idul Adha, dan akan dibagikan langsung, ke warga sekitar, sesuai protokol kesehatan PPKM darurat.
Dua hari jelang Hari Raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai menjamur di Ibu Kota Jakarta.
Guna mengurangi kerumunan di masa PPKM darurat, sejumlah pedagang menjual hewan kurban, secara online.
Pedagang mengaku, omzet tahun ini menurun, bila dibanding tahun lalu.
Penjual hewan kurban di Surabaya, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembeli, di masa PPKM darurat, yang berdampak pada turunnya omzet hingga 50 persen.
Untuk menarik minat pembeli, pedagang memberi potongan harga 10 hingga 15 persen.
Meski harganya sudah diturunkan, peminat hewan kurban masih rendah, dibandingkan tahun lalu.
Sapi limosin berbobot 1,2 ton, yang dikurbankan oleh Presiden Joko Widodo, langsung diperiksa tim dokter hewan, sebelum diserahkan ke panitia Idul Adha Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya.
Sapi limosin dipesan langsung Jokowi, dari peternak asal Desa Sukapura Probolinggo.
Menurut rencana, sapi ini akan disembelih satu hari setelah Idul Adha, dan akan dibagikan langsung, ke warga sekitar, sesuai protokol kesehatan PPKM darurat.
Dua hari jelang Hari Raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai menjamur di Ibu Kota Jakarta.
Guna mengurangi kerumunan di masa PPKM darurat, sejumlah pedagang menjual hewan kurban, secara online.
Pedagang mengaku, omzet tahun ini menurun, bila dibanding tahun lalu.
Penjual hewan kurban di Surabaya, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembeli, di masa PPKM darurat, yang berdampak pada turunnya omzet hingga 50 persen.
Untuk menarik minat pembeli, pedagang memberi potongan harga 10 hingga 15 persen.
Meski harganya sudah diturunkan, peminat hewan kurban masih rendah, dibandingkan tahun lalu.