Memahami Lontar, Datanglah ke Museum Gedong Kirtya

  • 3 tahun yang lalu
BALI, KOMPAS.TV - Berwisata ke Buleleng, bukan hanya terkenal akan Pantai Lovina-nya. Kabupaten yang luasnya hampir sepertiga wilayah Pulau Bali ini memiliki pemandangan alam berupa bukit dan pantai yang terhampar dari bagian barat sampai timur. Perpaduan ini, menyelaraskan tradisi dan kebudayaan yang dimiliki.

Sehingga, Kabupaten Buleleng layak untuk dikunjungi sebagai salah satu tempat eksplorasi wisata yang belum dikenal secara luas. Kabupaten Buleleng dengan Ibu Kota Singaraja ini bukan saja menyimpan budaya lokal yang tertanam dari seorang Raja Buleleng yang bernama I Gusti Putu Jelantik di masa Hindia Belanda.

Melalui sebuah museum, berbagai cerita dan sejarah tersimpan dalam kenangan masa lampu. Salah satunya Museum Gedong Kirtya, yang menyimpan warisan leluhur secara turun temurun di Bali. Naskahnaskah dalam bentuk lontar atau Pustaka Lontar tersimpan baik di gedung ini. Pembuktian ini, dapat disaksikan dalam bentuk lontar kuno. Lihat Foto Tampak depan Museum Gedong Kirtya, Singaraja, Bali.

Museum yang memiliki luas lahan sekitar 300 meter persegi ini nampak usang. Berdiri pada tanggal 2 Juni 1928 dan mulai dibuka untuk umum pada tanggal 14 September 1928. Museum Gedong Kirtya berada di kawasan perkotaan, tepatnya Jalan Veteran No. 20, Singaraja, tidak jauh dari Kantor Bupati Buleleng berada.

Jika Anda datang dari Pantai Lovina, hanya berjarak 10 kilometer ke arah timur. Dari luar akan nampak bangunan arsitektur kuno. Sekilas, seperti bangunan tak berpenghuni tanpa adanya unsur kemewahan, nampak sangat sederhana. Padahal, di sini ada ribuan koleksi lontar yang tersimpan rapi dalam kotak yang disebut keropak yang panjangnya sekitar 60 centimeter.


Dianjurkan