Motif Penembakan ke Wartawan Mara Salem Dipicu Sakit Hati Sering Diperas

  • 3 tahun yang lalu
SIMALUNGUN, KOMPAS.TV - Sakit hati karena sering diperas, membuat pemilik tempat hiburan menyuruh anak buahnya memberi peringatan kepada Mara Salem Harahap, wartawan yang ditembak dan meninggal dunia.

Korban Mara Salem ditembak seorang anggota TNI yang diminta anak buah pemilik tempat hiburan.

Penjelasan ini diberikan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Panca Putra Simanjuntak.

Dalam konferensi pers, anak buah pemilik tempat hiburan berinisal YFP mengaku tak berniat membunuh.

Tembakan diarahkan ke kaki korban karena hanya ingin memberi peringatan agar tak lagi memeras bosnya.

Saat ini pemilik tempat hiburan dan anak buahnya telah jadi tersangka, sedangkan anggota TNI ditahan polisi militer angkatan darat.

Kasus terungkap setelah 57 orang saksi diperiksa dan sejumlah bukti yakni rekaman kamera pemantau serta bukti senjata dan bukti transfer uang 15 juta rupiah untuk membeli senjata api.

Sebelumnya pada Sabtu dini hari, 19 Juni lalu, Mara Salem Harahap ditemukan tewas dengan sejumlah luka tembak di dalam mobil oleh tetangganya di kawasan Gunung Maligas, Simalungun, Sumatera Utara.

Jenazah Mara Salem harahap ditemukan berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya.

Dianjurkan