Mengenal Lebaran Ketupat, Tradisi Syawalan Masyarakat Jawa
  • 3 tahun yang lalu
Kemeriahan lebaran belum sepenuhnya berlalu. Menjelang tradisi Syawalan atau 7 hari setelah lebaran, penjual kulit daun ketupat bermunculan. Di wilayah Pantura Demak, Jawa Tengah puluhan pedagang ini memenuhi bahu jalan.



Tradisi Syawalan atau hari ketujuh Idulfitri dirayakan warga yang tinggal di Pantura Demak pada hari ini Kamis (20/5/21). Sama seperti Lebaran, Syawalan juga akan dimeriahkan dengan hadirnya ketupat. Selain ketupat, akan ada pula lontong, lepet, juga sajian pendamping lainnya seperti opor, pecel, juga sambal goreng. 



Ketupat di Idulfitri dan ketupat di tradisi Syawalan memiliki sedikit perbedaan di dalam ukuran. Ketupat Syawalan memiliki ukuran sedikit lebih kecil daripada ketupat Lebaran. Hal ini dikarenakan ketupat Syawalan bukan untuk dimakan beramai-ramai oleh seluruh keluarga besar, melainkan untuk dibagi-bagikan sebagai hantaran untuk kerabat. 



Tradisi Syawalan beraneka rupa. Ada yang memodifikasi sajian ketupatnya, berziarah ke tokoh agama atau ulama juga leluhur, arak-arakan, lomba naik perahu, dan masih banyak lagi. Sejarah Lebaran ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah satu dari sembilan wali atau Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. 



Saat itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah Bakda kepada masyarakat Jawa, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.  Bakda Lebaran dimulai dari prosesi pelaksanaan salat Ied satu Syawal hingga tradisi saling kunjung dan memaafkan sesama muslim. Sementara Bakda Kupat dirayakan seminggu sesudah Lebaran. 



Saat Lebaran Ketupat, masyarakat muslim Jawa umumnya membuat ketupat. ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua. Tujuan Lebaran Ketupat adalah sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.



Dalam tradisi masyarakat Jawa, terdapat aneka macam bentuk ketupat yang dimiliki tiap-tiap daerah yang juga memiliki arti dan maksud tersendiri. 
Mengenal Lebaran Ketupat, Tradisi Syawalan Masyarakat Jawa