Bantah Papua Daerah Miskin, Menko Polhukam Sebut Nominal Pendapatan Papua
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD, membantah pernyataan yang menyebut bahwa Papua adalah daerah miskin.
"Orang menggunjingkan pajak. Papua itu kaya, direkrut atau diambil hartanya oleh negara untuk keperluan negara. Papua miskin ndak ada pajak. Itu tidak benar. Karena ada datanya ya dari Menteri Keuangan yang terakhir disampaikan di rapat kabinet," ucap Mahfud.
Bantahan tersebut disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD, dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).
Menuru Mahfud, salah satu sumber pendapatan Papua berasal dari pajak, serta bea dan cukai.
Mahfud lantas menyebut besaran nominal pendapatan daerah Papua yang didapatnya dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Itu pendapatannya sebesar 12,66 triliun. Belanjanya adalah 46,173 triliun. Itu Papua. Papua Barat berapa pendapatannya? 5,53 triliun itu pendapatan dari pajak dan bea cukai. Sedangkan belanjanya dikeluarkan Pemerintah pusat disana itu 19,203 triliun," sebut Mahfud.
Video Editor: Mukhammad Rengga
"Orang menggunjingkan pajak. Papua itu kaya, direkrut atau diambil hartanya oleh negara untuk keperluan negara. Papua miskin ndak ada pajak. Itu tidak benar. Karena ada datanya ya dari Menteri Keuangan yang terakhir disampaikan di rapat kabinet," ucap Mahfud.
Bantahan tersebut disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD, dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).
Menuru Mahfud, salah satu sumber pendapatan Papua berasal dari pajak, serta bea dan cukai.
Mahfud lantas menyebut besaran nominal pendapatan daerah Papua yang didapatnya dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Itu pendapatannya sebesar 12,66 triliun. Belanjanya adalah 46,173 triliun. Itu Papua. Papua Barat berapa pendapatannya? 5,53 triliun itu pendapatan dari pajak dan bea cukai. Sedangkan belanjanya dikeluarkan Pemerintah pusat disana itu 19,203 triliun," sebut Mahfud.
Video Editor: Mukhammad Rengga