Fenomena Manusia Gerobak, Menunggu Rezeki Tambahan di Pinggir Jalan

  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Bagi Warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, munculnya manusia gerobak saat ramadan hingga menjelang lebaran sudah menjadi pemandangan biasa.

Contohnya saja di Jalan Adhyaksa Banjarmasin, dengan tampang memelas mereka rela mangkal di pinggir jalan, sembari memajangkan gerobak yang berisikan tumpukan kardus ataupun barang bekas.

Bahkan tak segan membawa anak-anaknya untuk ikut, agar mendapat belas kasih ke pengendara yang melintas.

Bagi mereka, mangkal di pinggir jalan ketika ramadan bisa meraup rezeki lebih dari para dermawan untuk tambahan hari raya atau THR dibandingkan keseharian mereka yang hanya memulung sampah.

Seperti diakui Aluh, bukan nama sebenarnya, wanita yang mengaku telah menjalani apa yang dilakukannya ini tiap Ramadan selama delapan tahun.

"Yang pasti buat beli baju anak, beda kalau zakat fitrah kan dari penghasilan kami," ucap Aluh.

"Kalau saya cari uang seperti ini kurang lebih sudah delapan tahun sejak di Banjarmasin, dengan usaha ini suami saya juga sama," tambah Aluh.

Momen berbagi di bulan Ramadan ini memang dijadikan manusia gerobak sebagai aji mumpung untuk mendapatkan kesempatan meraup untung.

Fenomena ini pun terus menerus terjadi secara berulang setiap tahunnya, demi menyambut para dermawan yang bersedia menepi di pinggir jalan.