JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan saat ini Indonesia menempati urutan ke 8 vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia.
Hal ini disampaikan Menkes saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (8/4).
"Ada sekitar hampir 60 negara yang sudah melakukan vaksinasi di dunia, Indonesia ada di ranking nomor 8," kata Budi
Namun, Budi juga mengatakan ada lima negara yang memproduksi vaksin urutan teratas yakni Amerika Serikat, China, India, Inggris dan Rusia.
Vaksin yang diproduksi di negara seperti Amerika Serikat dan Inggris hanya digunakan untuk negara tersebut.
"Jadi negara yang memproduksi vaksin dan mengekspor secara besar sekarang adalah China dan India," ujarnya.
Jika begitu, Budi menjelaskan Indonesia menempati urutan ke-4 negara non produsen vaksin.
Meski begitu Menkes juga sampaikan rencana penyuntikan vaksinasi di Indonesia terganggu karena vaksin AstraZeneca yang didapatkan dalam dua jalur mengalami masalah.
"Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Budi
Dua mekanisme yang dimaksud yakni Multilateral melalui GAVI sebanyak 54 juta, lalu lewat bilateral melalui Bio Farma dan AstraZeneca sebanyak 50 Juta.
Video Editor: Febi
Hal ini disampaikan Menkes saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (8/4).
"Ada sekitar hampir 60 negara yang sudah melakukan vaksinasi di dunia, Indonesia ada di ranking nomor 8," kata Budi
Namun, Budi juga mengatakan ada lima negara yang memproduksi vaksin urutan teratas yakni Amerika Serikat, China, India, Inggris dan Rusia.
Vaksin yang diproduksi di negara seperti Amerika Serikat dan Inggris hanya digunakan untuk negara tersebut.
"Jadi negara yang memproduksi vaksin dan mengekspor secara besar sekarang adalah China dan India," ujarnya.
Jika begitu, Budi menjelaskan Indonesia menempati urutan ke-4 negara non produsen vaksin.
Meski begitu Menkes juga sampaikan rencana penyuntikan vaksinasi di Indonesia terganggu karena vaksin AstraZeneca yang didapatkan dalam dua jalur mengalami masalah.
"Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Budi
Dua mekanisme yang dimaksud yakni Multilateral melalui GAVI sebanyak 54 juta, lalu lewat bilateral melalui Bio Farma dan AstraZeneca sebanyak 50 Juta.
Video Editor: Febi
Category
🗞
Berita