Polisi Gunakan Face Recognition ETLE untuk Cari Pelaku Tabrak Lari Bundaran HI
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ditlantas Polda Metro Jaya telah menangkap dan menahan pelaku tabrak lari terhadap pesepeda di Bundaran HI.
Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, kepolisian dapat dengan cepat mencari pelaku dengan bantuan CCTV ELTE dan teknologi face recognition.
Sambodo menuturkan, pengungkapan kasus tabrak lari ini dilakukan dengan scientific criminal identification.
"Menemukan, menentukan kendaraan yang terlibat menggunakan scientific CCTV. Kemudian yang kedua adalah menentukan siapa sopir yg menggunakan kendaraan tersebut itu juga menggunakan scientific," tutur Sambodo saat olah TKP ketiga di Bundaran HI, Rabu (17/3/2021).
Sambodo juga menyatakan, berbagai kamera ETLE yang ada di Jakarta memiliki sejumlah histori kendaraannya sehingga polisi bisa mengetahui siapa pengguna kendaraan tersebut.
"Kemudian dari sana akhirnya kita bisa dengan teknologi face recognition kita bisa menentukan siapa yang menjadi pengendara sekaligus menentukan dialah yang diduga sebagai pelaku," kata Sambodo.
Video editor: Noval
Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, kepolisian dapat dengan cepat mencari pelaku dengan bantuan CCTV ELTE dan teknologi face recognition.
Sambodo menuturkan, pengungkapan kasus tabrak lari ini dilakukan dengan scientific criminal identification.
"Menemukan, menentukan kendaraan yang terlibat menggunakan scientific CCTV. Kemudian yang kedua adalah menentukan siapa sopir yg menggunakan kendaraan tersebut itu juga menggunakan scientific," tutur Sambodo saat olah TKP ketiga di Bundaran HI, Rabu (17/3/2021).
Sambodo juga menyatakan, berbagai kamera ETLE yang ada di Jakarta memiliki sejumlah histori kendaraannya sehingga polisi bisa mengetahui siapa pengguna kendaraan tersebut.
"Kemudian dari sana akhirnya kita bisa dengan teknologi face recognition kita bisa menentukan siapa yang menjadi pengendara sekaligus menentukan dialah yang diduga sebagai pelaku," kata Sambodo.
Video editor: Noval