Mengenal Hipospadia Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang
- 3 tahun yang lalu
Publik dihebohkan dengan fakta bahwa mantan atlet voli putri nasional Aprilia Manganang yang ternyata adalah seorang pria. Aprilia yang kini merupakan anggota TNI AD mengalami kelainan medis hipospadia.
Hipospadia ini merupakan kelainan yang terjadi sejak lahir. Hal ini terjadi akibat kelainan pada lubang uretra yang mengalirkan urine dari kandung kemih. Kelainan pada lubang uretra ini terbentuk saat usia kehamilan sekitar 8 sampai 14 minggu.Salah satu penyebabnya karena faktor turunan dari orang tua yang mempunyai riwayat penyakit serupa.
Hipospadia dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik setelah bayi dilahirkan. Pada hipospadia yang parah, pemeriksaan lanjutan dibutuhkan seperti pemeriksaan genetik dan uji pencitraan. Tindakan operasi biasanya dilakukan untuk memperbaiki bentuk penis agar pasien dapat buang air kecil dengan normal dan memiliki fungsi seksual yang normal pula.
Dokter menganjurkan penderita untuk menjalani tes kromosom dan proses pemindaian area genital. Tujuannya membuat urine mengalir keluar melalui ujung depan penis membuat penis tidak membengkok ketika ereksi dan membuat penis terlihat senormal mungkin.
Hipospodia diatasi dengan operasi untuk membetulkan letak lubang uretra tersebut. Kondisi ini pada dasarnya tidak mengganggu fungsi seksual laki-laki. Jika kadar hormon normal dan kualitas sperma normal, maka anak mama nantinya tetap bisa memiliki keturunan.
Namun, peluang ini akan lebih tinggi pada laki-laki yang sudah menjalankan operasi korektif, sehingga lubang kencing berada di tempat yang seharusnya. Sebab, sel sperma yang diperlukan untuk membuahi sel telur harus ke luar melalui ujung kepala penis agar bisa masuk ke dalam vagina ketika melakukan hubungan seksual.
Mengenal Hipospadia Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang
Hipospadia ini merupakan kelainan yang terjadi sejak lahir. Hal ini terjadi akibat kelainan pada lubang uretra yang mengalirkan urine dari kandung kemih. Kelainan pada lubang uretra ini terbentuk saat usia kehamilan sekitar 8 sampai 14 minggu.Salah satu penyebabnya karena faktor turunan dari orang tua yang mempunyai riwayat penyakit serupa.
Hipospadia dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik setelah bayi dilahirkan. Pada hipospadia yang parah, pemeriksaan lanjutan dibutuhkan seperti pemeriksaan genetik dan uji pencitraan. Tindakan operasi biasanya dilakukan untuk memperbaiki bentuk penis agar pasien dapat buang air kecil dengan normal dan memiliki fungsi seksual yang normal pula.
Dokter menganjurkan penderita untuk menjalani tes kromosom dan proses pemindaian area genital. Tujuannya membuat urine mengalir keluar melalui ujung depan penis membuat penis tidak membengkok ketika ereksi dan membuat penis terlihat senormal mungkin.
Hipospodia diatasi dengan operasi untuk membetulkan letak lubang uretra tersebut. Kondisi ini pada dasarnya tidak mengganggu fungsi seksual laki-laki. Jika kadar hormon normal dan kualitas sperma normal, maka anak mama nantinya tetap bisa memiliki keturunan.
Namun, peluang ini akan lebih tinggi pada laki-laki yang sudah menjalankan operasi korektif, sehingga lubang kencing berada di tempat yang seharusnya. Sebab, sel sperma yang diperlukan untuk membuahi sel telur harus ke luar melalui ujung kepala penis agar bisa masuk ke dalam vagina ketika melakukan hubungan seksual.
Mengenal Hipospadia Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang