Normalisasi Sungai Dipersoalkan, Pemilik Toko Terdampak Pembongkaran Mengeluh Penjualan Menurun

  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Pembongkaran jembatan jembatan untuk normalisasi sungai pasca banjir januari lalu mulai terus mengemuka setelah banjir surut dan tak lagi nampak genangan di berbagai sudut kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Seorang pemilik toko kelontong di pinggiran Jalan A. Yani kilometer 6 Banjarmasin, Tamsil, merasa keberatan dengan pembongkaran jembatan depan toko miliknya.

Tamsil mengaku 3 minggu setelah dibongkarnya jembatan depan tokonya, penjualan di tokonya menurun hingga 50 persen.

"Untuk penurunan kira-kira sekitar 50 persen sudah. Banyak yang tidak bisa ke sini, yang baru mau ke sini itu malas dia karena mau lewat jembatannya tidak ada," ucap Tamsil.

Tamsil mengharapkan mengharapkan solusi dari pihak terkait terhadap rekonstruksi ulang jembatan yang dibongkar.

Terutama terkait pembiayaan pembangunan jembatan atau akses baru yang perhitungkan tidak murah.

"Kami dijadikan kelinci percobaan, kami berharapnya cepat-cepat dibangunkan jembatan, masa tidak ada solusinya?" tutup Tamsil.

Satgas Normalisasi Sungai Pasca Banjir memang membongkar sejumlah jembatan bukan bangunan yang dinilai tidak sesuai standar untuk menciptakan aliran air yang lancar.

Sebelumnya tim juga telah menerima desain prototype jembatan yang sesuai standar yang nantinya diterapkan di Banjarmasin.

Dianjurkan