Alat Purifikasi Udara Buatan Universitas Indonesia, Apa Keunggulannya?

  • 3 tahun yang lalu
DEPOK, KOMPAS.TV - Tim Fakultas Teknik Universitas Indonesia berhasil mengembangkan alat purifikasi udara dengan metode plasma dingin non thermal.

Alat purifikasi udara ini dibuat dalam upaya menekan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Alat ini diklaim mampu menghilangkan lebih dari 90 persen virus di udara dalam waktu 10 menit.

Diberi nama Puvicon, alat ini bekerja dengan menggunakan teknologi Puvico tiga. Bagaimana cara kerjanya?

Molekul udara dan uap air yang di ionisasi, dihamburkan kembali ke udara secara konveksi paksa. Puvicon dinilai efektif untuk pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, Puvicon dapat bekerja dengan berbasis ozon dan air purifier secara ionisasi plasma yang nantinya akan mengeluarkan disinfektasi virus melalui empat tahap.

Empat tahap tersebut adalah disinfektasi berbasis filterisasi, disinfektasi dengan sinar UVC, disenfektasi dengan gas ozon dan disinfektasi dengan plasma.

Pakar ozon dan teknologi plasma Universitas Indonesia, Profesor Dr. Ir. Setijo Bismo, mengatakan plasma yang ada pada kipas teknologi plasma ini berbeda dengan plasma yang berada pada Air Conditioner (AC) atau alat pendingin ruangan.

Kipas teknologi plasma yang terdapat di dalam Puvicon mengandung daya listrik magnet 3.500 hingga 5.600 volt, yang mampu membunuh virus pada ruangan, khususnya ruangan isolasi pasien Covid-19.

Dianjurkan