Positivity Rate DKI Jakarta 13,3%, Ini Kata Anies
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut persentase kasus positif (positivity rate) di DKI Jakarta saat ini adalah 13,3%. Angka ini lebih banyak dari angka ideal, yakni 5%.
"Positivity rate kita adalah di angka 13,3%. Baikhya adalah di bawah 10 %. Idealnya di bawah 5%. Jakarta dalam satu pekan terakhir itu 13,3%. Adapun total 8,9%. Jadi itu kondisi positivity rate kita", ungkap Anies saat memberikan penjelasan lewat akun Youtube Pemprov DKI Jakarta (9/1).
Anies berdalih, tingginya persentasi kasus positif ini disebabkan karena banyaknya test yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi itu kondisi testing kita. Kenapa ini penting disampaikan? Supaya kita tahu bahwa di Jakarta ada usaha serius untuk memotong mata rantai penularan. Dengan cara untuk melakukan aktivitas testing yang ketemu positif ditrace, siapa saja berinteraksi", ungkap Anies.
Anies juga menambahkan, tingkat tes yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah 9x lipat dari jumlah yang diwajibkan oleh WHO.
"Untuk jumlah orang yang test selama satu pekan, minimal yang diwajibkan oleh WHO seribu tes per satu juta penduduk. Jadi kalau untuk Jakarta adalah 10.600 testing. Kita di Jakarta 9x lipat dari yang diharuskan oleh WHO", pungkasnya.
Hingga kini, berdasarkan dari Pemprov DKI Jakarta, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah tembus angka 200 ribu, yakni 200.658 kasus. Sementara itu sebanyak 179.562 orang dinyatakan sembuh.
"Positivity rate kita adalah di angka 13,3%. Baikhya adalah di bawah 10 %. Idealnya di bawah 5%. Jakarta dalam satu pekan terakhir itu 13,3%. Adapun total 8,9%. Jadi itu kondisi positivity rate kita", ungkap Anies saat memberikan penjelasan lewat akun Youtube Pemprov DKI Jakarta (9/1).
Anies berdalih, tingginya persentasi kasus positif ini disebabkan karena banyaknya test yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi itu kondisi testing kita. Kenapa ini penting disampaikan? Supaya kita tahu bahwa di Jakarta ada usaha serius untuk memotong mata rantai penularan. Dengan cara untuk melakukan aktivitas testing yang ketemu positif ditrace, siapa saja berinteraksi", ungkap Anies.
Anies juga menambahkan, tingkat tes yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah 9x lipat dari jumlah yang diwajibkan oleh WHO.
"Untuk jumlah orang yang test selama satu pekan, minimal yang diwajibkan oleh WHO seribu tes per satu juta penduduk. Jadi kalau untuk Jakarta adalah 10.600 testing. Kita di Jakarta 9x lipat dari yang diharuskan oleh WHO", pungkasnya.
Hingga kini, berdasarkan dari Pemprov DKI Jakarta, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah tembus angka 200 ribu, yakni 200.658 kasus. Sementara itu sebanyak 179.562 orang dinyatakan sembuh.