Tim Densus 88 Tembak Mati Dua Terduga Teroris Karena Melawan Saat Ditangkap!
- 3 tahun yang lalu
MAKASSAR, KOMPAS.TV - Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua terduga tewas ditembak Tim Densus karena mencoba melawan saat ditangkap.
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Penangkapan ini dilakukan pada Rabu (06/12) dini hari tadi.
Dalam video ini adalah video amatir saat tim Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris di salah satu perumahan di Jalan Boulevard, Kelurahan Bulorokeng, Kota Makassar.
Dalam penggeledahan ini , tim Densus 88 menemukan dan menyita beberapa benda yang diduga terkait dengan aksi teroris.
Dalam penangkapan ini, sebanyak 20 orang terduga teroris ditangkap Densus 88, yang dua diantaranya tewas ditembak karena melakukan perlawanan.
Polda Sulawesi Selatan menyebut, keterlibatan dua orang terduga teroris yang ditembak mati oleh petugas merupakan jaringan JAD bersama ratusan jemaah lainnya.
Sebelumnya, mereka menyatakan baiat pada khilafah tahun 2015 lalu di Pondok Pesantren Al-Ridho pimpinan Ustaz Basri.
Dua terduga tewas ditembak Tim Densus karena mencoba melawan saat ditangkap.
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Penangkapan ini dilakukan pada Rabu (06/12) dini hari tadi.
Dalam video ini adalah video amatir saat tim Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris di salah satu perumahan di Jalan Boulevard, Kelurahan Bulorokeng, Kota Makassar.
Dalam penggeledahan ini , tim Densus 88 menemukan dan menyita beberapa benda yang diduga terkait dengan aksi teroris.
Dalam penangkapan ini, sebanyak 20 orang terduga teroris ditangkap Densus 88, yang dua diantaranya tewas ditembak karena melakukan perlawanan.
Polda Sulawesi Selatan menyebut, keterlibatan dua orang terduga teroris yang ditembak mati oleh petugas merupakan jaringan JAD bersama ratusan jemaah lainnya.
Sebelumnya, mereka menyatakan baiat pada khilafah tahun 2015 lalu di Pondok Pesantren Al-Ridho pimpinan Ustaz Basri.