Krisis Listrik di Tiongkok Semakin Memburuk

  • 3 tahun yang lalu
Beberapa warganet Tiongkok menyalahkan kekurangan listrik yang semakin meluas pada sanksi batu bara Australia oleh Beijing. Pemadaman listrik dan air skala besar sudah memakan korban.

Otoritas Tiongkok memutuskan aliran listrik ke setidaknya 4 kota di provinsi Guangdong, Tiongkok, pada Senin pagi. Warga dan bisnis tidak diberi tahu sebelumnya. Pemutusan yang tiba-tiba, mempengaruhi sinyal jaringan ponsel, dan menimbulkan masalah bagi rumah sakit, sekolah, dan daerah pemukiman.

Seorang warganet mengatakan bahwa beberapa orang sedang mandi ketika tiba-tiba air berhenti begitu saja. Beberapa berada di dalam lift, yang membuat mereka terjebak di dalamnya. Beberapa file digital hilang saat komputer dimatikan.

Pemadaman listrik paksa berdampak pada kota-kota besar seperti Guangzhou dan Shenzhen, di antara yang lain. Awal bulan ini, pemberitahuan menjelaskan bahwa ambang batas penggunaan daya telah tercapai, dan tidak cukup untuk terus digunakan. Provinsi seperti Hunan dan Zhejiang di antara yang lain, menerima pemberitahuan tersebut.

Penduduk juga melaporkan pabrik dan bisnis ditutup, dan lampu lalu lintas dimatikan. Beberapa menyalahkan kekurangan daya pada keputusan Rusia baru-baru ini untuk membatasi ekspor listrik ke Tiongkok. Rusia dilaporkan mengurangi ekspor listrik sekitar 3 miliar kWh listrik ke Tiongkok. Sementara seorang warga Zhejiang mengatakan, dia mencurigai kekurangan listrik adalah akibat sanksi Beijing atas impor batu bara Australia. Enam bulan lalu, Beijing mulai memblokir batu bara Australia, dari memasuki pelabuhannya. Batubara Australia senilai lebih dari 700 juta Dolar telah disimpan di kapal-kapal, di sepanjang pantai Tiongkok.

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/

Dianjurkan