Salurkan Hak Pilih di Pilkada Kalsel, Warga Difabel Sempat Alami Kendala
- 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Pilkada serentak Kalimantan Selatan 2020 juga diikuti antusias oleh warga disabilitas, pada Rabu pagi (9/12/2020).
Di antara mereka, ada pasangan disabilitas netra, Slamet dan sang istri yang mencoblos di tempat pemungutan suara TPS 02 Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin.
Proses pencoblosan oleh Slamet untuk pemilihan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Banjarmasin berjalan lancar dengan template yang telah disediakan. Namun, kemudian terkendala karena ternyata tidak tersedia template surat suara untuk pemilihan Gubernur.
Setelah sempat diminta menunggu, akhirnya petugas di TPS mengarahkan Slamet untuk tetap memilih atau mencoblos tanpa template dengan pendampingan sang istri.
"Kami memang tidak ada menemukan, hanya satu tamplate. Jadi, supaya tetap memilih bisa memakai tamplate yang normal," ujar M Fadli, Ketua KPPS 01 Kelurahan Kuin Selatan.
"Mengenai paslon sudah paham siapa saja, tata cara memilih juga sudah paham. Kalau untuk khususnya, saya sebagai netra dengan seperti ini cukup membantu," ujar Slamet.
Pasangan suami istri warga difabel ini berharap melalui pilkada ini siapapun yang terpilih agar lebih memperhatikan warga disabilitas dalam membangun daerah.
Di antara mereka, ada pasangan disabilitas netra, Slamet dan sang istri yang mencoblos di tempat pemungutan suara TPS 02 Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin.
Proses pencoblosan oleh Slamet untuk pemilihan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Banjarmasin berjalan lancar dengan template yang telah disediakan. Namun, kemudian terkendala karena ternyata tidak tersedia template surat suara untuk pemilihan Gubernur.
Setelah sempat diminta menunggu, akhirnya petugas di TPS mengarahkan Slamet untuk tetap memilih atau mencoblos tanpa template dengan pendampingan sang istri.
"Kami memang tidak ada menemukan, hanya satu tamplate. Jadi, supaya tetap memilih bisa memakai tamplate yang normal," ujar M Fadli, Ketua KPPS 01 Kelurahan Kuin Selatan.
"Mengenai paslon sudah paham siapa saja, tata cara memilih juga sudah paham. Kalau untuk khususnya, saya sebagai netra dengan seperti ini cukup membantu," ujar Slamet.
Pasangan suami istri warga difabel ini berharap melalui pilkada ini siapapun yang terpilih agar lebih memperhatikan warga disabilitas dalam membangun daerah.