Banjir Kian Meluas, Pemerintah Aceh Utara Keluarkan Status Darurat Bencana
- 3 tahun yang lalu
ACEH, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda 17 Kecamatan di Aceh Utara sejak hari Sabtu (05/12) pagi, kini meluas hingga 22 Kecamatan.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Aceh Utara akan mengeluarkan status darurat bencana, jika kondisi banjir semakin parah.
Pada hari Sabtu sore, petugas gabungan BPBD Aceh Utara terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang rawan banjir.
Pemerintah Aceh Utara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati, mengatakan akan mengeluarkan status darurat bencana daerah jika kondisi banjir semakin parah.
Pasalnya, hingga menjelang malam, kawasan Aceh Utara masih diguyur hujan deras.
Sementara itu, berbagai bantuan disalurkan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara ke sejumlah Kecamatan yang terdampak banjir.
Bantuan diserahkan ke sejumlah posko untuk kebutuhan dapur umum para korban banjir.
Pada hari Sabtu (05/12) pagi, 17 Kecamatan di Aceh Utara, Aceh terendam banjir akibat luapan air sungai.
Wilayah terparah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Matangkuli, Langkahan dan Kecamatan Pirak Timu.
Warga yang menjadi korban pun mengungsi ke sejumlah lokasi, termasuk posko yang didirikan di Desa Hagu.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Aceh Utara akan mengeluarkan status darurat bencana, jika kondisi banjir semakin parah.
Pada hari Sabtu sore, petugas gabungan BPBD Aceh Utara terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang rawan banjir.
Pemerintah Aceh Utara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati, mengatakan akan mengeluarkan status darurat bencana daerah jika kondisi banjir semakin parah.
Pasalnya, hingga menjelang malam, kawasan Aceh Utara masih diguyur hujan deras.
Sementara itu, berbagai bantuan disalurkan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara ke sejumlah Kecamatan yang terdampak banjir.
Bantuan diserahkan ke sejumlah posko untuk kebutuhan dapur umum para korban banjir.
Pada hari Sabtu (05/12) pagi, 17 Kecamatan di Aceh Utara, Aceh terendam banjir akibat luapan air sungai.
Wilayah terparah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Matangkuli, Langkahan dan Kecamatan Pirak Timu.
Warga yang menjadi korban pun mengungsi ke sejumlah lokasi, termasuk posko yang didirikan di Desa Hagu.