Membaca Misbach, Ketika Sang Maestro Jadi Karya dalam Pameran Seni Lukis
  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sebanyak 23 lukisan yang dipamerkan di salah satu sanggar seni lukisan Taman Budaya Banjarmasin yang merupakan salah satu persembahan sejumlah seniman lukis di Banjarmasin untuk menghargai sosok seorang Misbach Tamrin, seorang seniman lukis yang telah mendedikasikan dirinya selama 60 tahun lebih di dunia seni rupa lukis.

Misbach Tamrin ialah murid generasi pertama Gus Sholihin yang merupakan tokoh besar seni lukis Kalimantan Selatan.

Karya Misbach dikoleksi Galeri Nasional Indonesia Jakarta sebagai salah satu maestro seni lukis Indonesia asal Kalimantan Selatan.

Figur seorang Misbach Tamrin pun bagi sejumlah seniman lukis Kalimantan Selatan adalah teladan yang patut diapresiasi dan dicontoh bakat, pemikiran, dan pengabdiannya dalam hal seni lukis.

Kekaguman pada sosok Misbach Tamrin ini pun dituangkan pelukis muda asal Banjarmasin, Rizky A. Setiawan dengan melukis figur idolanya ini saat dan hingga melukiskannya.

"Saya melukis Misbach karena kekaguman saya melalui buku-buku dan lukisan karya beliau. Lalu saya ceitakan kembali melalui lukisan saya tersebut tentang siapa Misbach itu," ujar Rizky.

"Di sini kita menghargai perjuangan seorang Misbach Tamrin. Ia merupakan murid dari Gus Sholihin yang merupakan pelukis asal Kalimantan Selatan yang sudah mendunia," ujar Ketua Sanggar Lukis Sholihin Banjarmasin, Fahmi.

Pameran ini adalah agenda dari Sanggar Lukis Solihin Taman Budaya Banjarmasin yang digelar dua kali dalam satu tahun.

Dari sebanyak 23 lukisan karya 19 seniman yang dipamerkan termasuk 4 lukisan milik Misbach Tamrin diantaranya berjudul "Save Meratus".



Dianjurkan