Edhy Prabowo Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Suap, Jokowi: Kami Hormati Hukum

  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait menteri KKP Edhy Prabowo yang ditangkap KPK atas dugaan korupsi.

Presiden Jokowi mengatakan akan menghormati proses yang berjalan di KPK.

"Tentunya kita menghormati proses hukum yang berjalan di KPK,"kata Jokowi, Rabu (25/11/2020).

Presiden percaya proses hukum akan berjalan sebagaimana mestinya.

"Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, dan profesional,"lanjut Presiden.

Terkait hal ini, Presiden secara tegas mengatakan bahwa pemerintah konsisten dalam mencegah dan memberantas korupsi.

Sebelumnya, menggunakan rompi orange dan tangan diborgol, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo yang juga sekaligus Ketum Gerindra.

"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2020) dini hari.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada sang ibu.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV. Dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat. Saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi," lanjut Edhy.

Tak hanya itu, Edhy juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Edhy ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster. Ia diduga menerima uang senilai Rp 3,4 miliar dan 100.000 dollar AS dari pihak PT Aero Citra Kargo.

Perusahaan tersebut diduga menerima uang dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster, karena ekspor hanya dapat dilakukan melalui PT Aero Citra Kargo dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor.

Dianjurkan