Taman Likuifaksi, Pintu Rezeki Bagi Masyarakat Sigi
- 3 tahun yang lalu
SIGI, KOMPAS.TV Pandemi Covid-19 tak selalu menjadi hambatan bagi semua orang. Terkadang, kondisi ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk bisa lebih kreatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Di Sigi, Sulawesi Tengah, sekelompok pemuda menyulap lahan bekas likuifaksi dari gempa 2018 lalu menjadi sebuah tempat wisata. Tempat itu dinamakan taman likuifaksi.
Kiki Palurante, adalah sosok dibalik ide kreatif tersebut. Ia mengatakan, ide ini dipicu dari banyaknya pengangguran akibat pandemi Covid-19.
"Berkaitan dengan pandemi covid, yang banyaknya anak muda itu libur, ada juga yang pengangguran. Dari situ saya berinisiatif, saya panggil mereka, ada potensi wisata di tempat kita. Saya bawa kesini, .mereka siap bergabung", ungkap Kiki saat diwawancara Kompas TV.
Kini, idenya tersebut sudah mampu mendatangkan rezeki bagi orang banyak. Banyak lapangan kerja yang bermunculan karenanya.
Dedi Gunawan, salah seorang seorang pengelola mengatakan, pintu rezekinya terbuka setelah mengelola taman likuifaksi tersebut.
"Dengan adanya taman ini, kita punya wadah atau tempat untuk berkumpul. Dengan adanya taman ini, teman-teman bisa mendapatkan penghasilan sendiri walaupun tidak besar", pungkas Dedi.
Di Sigi, Sulawesi Tengah, sekelompok pemuda menyulap lahan bekas likuifaksi dari gempa 2018 lalu menjadi sebuah tempat wisata. Tempat itu dinamakan taman likuifaksi.
Kiki Palurante, adalah sosok dibalik ide kreatif tersebut. Ia mengatakan, ide ini dipicu dari banyaknya pengangguran akibat pandemi Covid-19.
"Berkaitan dengan pandemi covid, yang banyaknya anak muda itu libur, ada juga yang pengangguran. Dari situ saya berinisiatif, saya panggil mereka, ada potensi wisata di tempat kita. Saya bawa kesini, .mereka siap bergabung", ungkap Kiki saat diwawancara Kompas TV.
Kini, idenya tersebut sudah mampu mendatangkan rezeki bagi orang banyak. Banyak lapangan kerja yang bermunculan karenanya.
Dedi Gunawan, salah seorang seorang pengelola mengatakan, pintu rezekinya terbuka setelah mengelola taman likuifaksi tersebut.
"Dengan adanya taman ini, kita punya wadah atau tempat untuk berkumpul. Dengan adanya taman ini, teman-teman bisa mendapatkan penghasilan sendiri walaupun tidak besar", pungkas Dedi.