Berkarya Saat Pandemi, Difabel Membuat Lampu Hias
  • 3 tahun yang lalu
GROBOGAN, KOMPAS.TV - Hidup dengan keterbatasan fisik tak lantas membuat para difabel di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan ini pasrah dan putus asa. Mereka tetap semangat untuk berkarya meski di tengah pandemi Covid-19. Para difabel yang tergabung dalam kelompok usaha difabel atau Kudifa ini memilih membuat kerajinan lampu hias dengan bahan baku pralon.

Kegiatan membuat kerajinan lampu hias ini mereka kerjakan di Kantor Kudifa, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk membuat lampu hias ini, tak jarang mereka saling berbagi tugas. Ada yang memotong pralon, membuat pola hiasan dan melakukan finishing. Setelah dikerjakan sesuai pola, lampu hias kemudian diamplas dan diberi warna dengan cat semprot, agar lampu hias terkesan lebih cantik. Usaha membuat kerajinan lampu hias dari pralon ini mereka geluti sejak April lalu, disaat Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.

Akibat usaha mereka sebelumnya terkena dampak pandemi, para difabel ini akhirnya mencari alternatif lain untuk menambah penghasilan yaitu dengan bergabung di kelompok usaha difabel atau kudifa. Dalam satu bulan, para difabel ini mampu membuat 30 lampu hias dengan berbagai motif dengan harga jual bervariatif yakni 80 ribu rupiah hingga 100 ribu rupiah. Saat ini kerajinan lampu hias pralon karya difabel banyak diminati. Selain di wilayah Grobogan, kerajinan lampu hias pralon tersebut juga diminati hingga kota Solo dan Semarang.

Para difabel berharap, keterbatasan fisik yang dimiliki difabel tidak membuat berhenti semangat berkreativitas, karena memiliki hak yang sama untuk tetap berkarya.

#Difabel #Kreativitas #Covid19