Meski Pandemi, Pelajar MAN 2 Kudus Raih 4 Medali Emas
- 3 tahun yang lalu
KUDUS, KOMPAS.TV- Meski dalam masa pandemi Covid-19 sejumlah pelajar Madrasah Aliyah Negeri II Kudus, Jawa Tengah, berhasil menyabet IV medali emas serta IV medali perak dan perunggu dalam ajang kompetisi Karya Ilmiah International, Science and Innovation Fair atau ISIF 2020. Kompetisi ini diikuti oleh ratusan peserta dari 30 negara yang dilakukan secara virtual beberapa waktu lalu.
Empat karya tulis yang mendapatkan medali emas berjudul lapisan Hydrophobic sebagai pelapis anti korosi pada logam, penggunaan tapioca dan selulosa pada bambu sebagai bahan pembuatan bio foam ramah lingkungan, extrac buah kelapa sawit sebagai squirrel tail dan inovasi edible film dari kulit kopi sebagai pembungkus makanan ramah lingkungan.
Menurut salah satu pelajar adanya pandemi tidak menyurutkan semangat mereka dalam melakukan penelitian. Salah satunya dengan membuat tempat makanan yang ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan makanan atau styrofoam yang tak ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan bahan yang bayak dijumpai di lingkungan sekitar seperti serbuk batang bambu dan tepung tapioka. Sementara untuk proses cetak hingga membentuk tempat makanan yang diinginkan, membutuhkan bahan tambahan berupa polyvinyl alcohol dan gliserol. Tempat makanan yang ramah lingkungan ini mempunyai kelebihan selain aman bagi kesehatan juga cepat terurai didalam tanah.
Sementara itu menurut guru pembimbing riset, mesti dalam masa pandemi tahun ini Madrasah Aliyah Negeri II Kudus mengirimkan 8 tim untuk mengikuti ajang International Science and Innovation Fair 2020. Ajang ini dilakukan secara virtual dengan jumlah peserta mencapai 400 peserta, yang berasal dari 30 negara.
International Science and Innovation Fair merupakan kompetisi karya ilmiah bertaraf Internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association yang berkolaborasi dengan Indonesia International Institute of Life Science yang bertujuan menggali potensi dan meningkatkan minat pelajar terhadap dunia riset diberbagai bidang.
#Covid19 #KaryaIlmiah #Pelajar
Empat karya tulis yang mendapatkan medali emas berjudul lapisan Hydrophobic sebagai pelapis anti korosi pada logam, penggunaan tapioca dan selulosa pada bambu sebagai bahan pembuatan bio foam ramah lingkungan, extrac buah kelapa sawit sebagai squirrel tail dan inovasi edible film dari kulit kopi sebagai pembungkus makanan ramah lingkungan.
Menurut salah satu pelajar adanya pandemi tidak menyurutkan semangat mereka dalam melakukan penelitian. Salah satunya dengan membuat tempat makanan yang ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan makanan atau styrofoam yang tak ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan bahan yang bayak dijumpai di lingkungan sekitar seperti serbuk batang bambu dan tepung tapioka. Sementara untuk proses cetak hingga membentuk tempat makanan yang diinginkan, membutuhkan bahan tambahan berupa polyvinyl alcohol dan gliserol. Tempat makanan yang ramah lingkungan ini mempunyai kelebihan selain aman bagi kesehatan juga cepat terurai didalam tanah.
Sementara itu menurut guru pembimbing riset, mesti dalam masa pandemi tahun ini Madrasah Aliyah Negeri II Kudus mengirimkan 8 tim untuk mengikuti ajang International Science and Innovation Fair 2020. Ajang ini dilakukan secara virtual dengan jumlah peserta mencapai 400 peserta, yang berasal dari 30 negara.
International Science and Innovation Fair merupakan kompetisi karya ilmiah bertaraf Internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association yang berkolaborasi dengan Indonesia International Institute of Life Science yang bertujuan menggali potensi dan meningkatkan minat pelajar terhadap dunia riset diberbagai bidang.
#Covid19 #KaryaIlmiah #Pelajar