Menjamin Keamanan dan Keadlian Akses Vaksin

  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang bersama Biontech, dikabarkan berhasil mengenbangkan calon vaksin covid-19 dengan efektivitas 90 persen.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut saat ini prioritas pemerintah memang melakukan pengadaan vaksin sinovac.

Pemerintah tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan perusahaan lain, termasuk Pfizer.

Sejumlah hal menjadi pertimbangan dalam pengadaan vaksin.

Mulai dari mutu, harga hingga masalah teknis menyangkut perlakuan vaksin yang akan digunakan.

Ikatan Dokter Indonesia menyambut baik kabar keberhasilan Pfizer dan biontech dalam mengenbangkan vaksin covid-19 yang diklaim memiliki efektivitas 90 persen.

Namun demikian, idi meminta pemerintah tidak terburu-buru untuk membeli, dan menunggu hasil keseluruhan laporan perkembangan kandidat vaksin dari WHO.

Di tengah harapan adanya vaksin untuk mengatasi pandemi global, sejumlah pemerintanah negara eropa dan lembaga amal yayasan Bill dan Melinda Gates berjanji akan menyediakan dana darurat ratusan juta dollar, agar negara-negara miskin memperoleh akses terhadap vaksin.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom menegaskan, akses vaksin yang eksklusif untuk negara maju, dan sebaliknya terbatas untuk negara berpendapatan rendah dan menengah, hanya akan memperpanjang pandemi.

Selain isu keadilan akses terhadap vaksin covid-19, penerimaan masyarakat terhadap penggunaan vaksin yang diadakan oleh pemerintah, juga menjadi persoalan tersendiri di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei lembaga populi center terhadap seribu responden, antara 21 hingga 30 Oktober 2020, diketahui ada 40 persen responden yang tidak bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemrintah, dan 60 persen lainnya menyatakan bersedia menggunakan vaksin.

Dianjurkan