Demo di Makassar dan Medan Kecam Presiden Prancis Soal Hina Karikatur Nabi Muhammad
- 3 tahun yang lalu
MAKASSAR, KOMPAS.TV - Aliansi Umat Islam Sulawesi Selatan menggelar unjuk rasa di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (31/10/2020).
Unjuk rasa ini mengecam sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad.
Dengan membawa sejumlah spanduk, kecaman, dan tuntutan, Aliansi Umat Islam Sulawesi Selatan yang merupakan gabungan ormas ini menggelar unjuk rasa di depan Monumen Mandala, Jalan Jendral Sudirman, Makassar.
Mereka mengecam pemuatan karikatuir berisa penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam karikatur di majalah Charlie Hebdo di Prancis.
Pengunjukrasa juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyudutkan Islam.
Tak hanya di Makassar, unjuk rasa mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad juga berlangsuung di depan Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan diam dengan sikap Presiden Prancis yang dinilai menghina umat Islam lewat publikasi kartun Nabi Muhammad.
Unjuk rasa ini mengecam sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad.
Dengan membawa sejumlah spanduk, kecaman, dan tuntutan, Aliansi Umat Islam Sulawesi Selatan yang merupakan gabungan ormas ini menggelar unjuk rasa di depan Monumen Mandala, Jalan Jendral Sudirman, Makassar.
Mereka mengecam pemuatan karikatuir berisa penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam karikatur di majalah Charlie Hebdo di Prancis.
Pengunjukrasa juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyudutkan Islam.
Tak hanya di Makassar, unjuk rasa mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad juga berlangsuung di depan Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan diam dengan sikap Presiden Prancis yang dinilai menghina umat Islam lewat publikasi kartun Nabi Muhammad.