Jokowi: Sertifikat Tanah Jangan Buat Beli Mobil
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat ke masyarakat Sumatera Utara sebanyak 20.087 sertifikat.
Dari total tersebut, 87 sertifikat tanah di antaranya berada di kawasan lumbung pangan atau food estate seluas 30 ribu hektare.
Jokowi mengingatkan bahwa sertifikat tersebut dapat digunakan untuk mengakses modal kerja ke perbankan.
Namun Presiden meminta masyarakat tak menggadaikan sertifikatnya.
"Kalau sudah dapat modal dari bank, saya titip hati-hati, dihitung, digunakan yang baik. Jangan dipakai untuk beli mobil, beli motor, digunakan semua untuk modal usaha modal investasi," ujarnya di Stadion Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul, Sumatera Utara yang disiarkan langsung via youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).
Jokowi menilai sertifikat tanah sangat berharga dan meminta masyarakat untuk menyimpan dokumen yang diserahkan negara dengan baik.
"Saya minta sertifikat ini disimpan, tapi tolong difotocopy dulu atau taruh di lemari yang satu, yang asli taruh di lemari kedua. Jadi kalau salah satu hilang ngurusnya mudah, kalau yang asli hilang ngurusnya bisa ke kantor pertanahan," pungkasnya.
Dari total tersebut, 87 sertifikat tanah di antaranya berada di kawasan lumbung pangan atau food estate seluas 30 ribu hektare.
Jokowi mengingatkan bahwa sertifikat tersebut dapat digunakan untuk mengakses modal kerja ke perbankan.
Namun Presiden meminta masyarakat tak menggadaikan sertifikatnya.
"Kalau sudah dapat modal dari bank, saya titip hati-hati, dihitung, digunakan yang baik. Jangan dipakai untuk beli mobil, beli motor, digunakan semua untuk modal usaha modal investasi," ujarnya di Stadion Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul, Sumatera Utara yang disiarkan langsung via youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).
Jokowi menilai sertifikat tanah sangat berharga dan meminta masyarakat untuk menyimpan dokumen yang diserahkan negara dengan baik.
"Saya minta sertifikat ini disimpan, tapi tolong difotocopy dulu atau taruh di lemari yang satu, yang asli taruh di lemari kedua. Jadi kalau salah satu hilang ngurusnya mudah, kalau yang asli hilang ngurusnya bisa ke kantor pertanahan," pungkasnya.