Prabowo Berulang Tahun Ke-69 di Amerika Serikat
- 3 tahun yang lalu
WASHINGTON DC, KOMPASTV Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto berulang tahun ke-69 saat dirinya kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Prabowo pun dibanjiri ucapan selamat ulang tahun oleh netizen.
Menanggapi hal tersebut, dirinya mengunggah ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah mendoakannya di dalam akun instagram resmi miliknya.
"Saya Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa dan ucapan yang tulus di hari ulang tahun saya pada tanggal 17 Oktober kemarin. Semoga saudara-saudara sekalian selalu dilimpahkan berkah dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa", ungkap Prabowo di dalam akun instagramnya (18/10).
Selain itu, Mantan Komandan Kopassus ini juga mengunggah fotonya yang tengah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC.
Sebelumnya, sejak tahun 2000, Prabowo sempat dilarang masuk ke Amerika Serikat karena tuduhan melakukan pelanggaran HAM pada peristiwa 1998.
Ia juga pernah ditolak masuk Amerika pada tahun 2014 saat hendak ingin menghadiri wisuda anaknya.
Larangan tersebut tercabut semenjak dirinya mendapatkan undangan dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper.
Prabowo pun dibanjiri ucapan selamat ulang tahun oleh netizen.
Menanggapi hal tersebut, dirinya mengunggah ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah mendoakannya di dalam akun instagram resmi miliknya.
"Saya Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa dan ucapan yang tulus di hari ulang tahun saya pada tanggal 17 Oktober kemarin. Semoga saudara-saudara sekalian selalu dilimpahkan berkah dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa", ungkap Prabowo di dalam akun instagramnya (18/10).
Selain itu, Mantan Komandan Kopassus ini juga mengunggah fotonya yang tengah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC.
Sebelumnya, sejak tahun 2000, Prabowo sempat dilarang masuk ke Amerika Serikat karena tuduhan melakukan pelanggaran HAM pada peristiwa 1998.
Ia juga pernah ditolak masuk Amerika pada tahun 2014 saat hendak ingin menghadiri wisuda anaknya.
Larangan tersebut tercabut semenjak dirinya mendapatkan undangan dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper.