Tekanan Pandemi Corona, Ekspor-Impor Indonesia Masih Belum Pulih
- 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Aktivitas ekspor impor Indonesia belum juga bisa pulih.
Tekanan imbas pandemi Covid-19, di berbagai negara terlampau berat .
Data badan pusat statistik hari ini menunjukkan nilai ekspor Indonesia Agustus sebesar 13,07 miliar Dollar Amerika Serikat.
Turun 0,63 miliar Dollar, dari bulan lalu.
Juga masih lebih rendah dibandingkan Agustus 2019.
Ekspor komoditas andalan, yakni batu bara dan minyak sawit, ikut nyungsep.
Tidak hanya faktor permintaan, tetapi juga harga batu bara yang turun tajam.
Kita lihat dari sisi impor.
Sedikit lebih baik.
Peningkatan impor bahan baku dan penolong, sehingga mendorong pertumbuhan impor , menjadi 10,74 miliar Amerika Dollar.
Demikian juga kontribusi impor barang konsumsi, termasuk anggur asal Tiongkok. Meski demikian , impor barang modal masih tumbuh negatif.
Dengan data ini , surplus neraca perdagangan kita, menciut.
Nah jika kita lihat hubungan dagang kita dengan beberapa negara .
Dengan Amerika Serikat , Filipina dan India , kita masih mencatatkan surplus.
Terdorong dengan barang-barang jenis pakaian , aksesoris dan kendaraan.
Sementara dengan Tiongkok , Brasil dan Hong Kong, neraca perdagangan Indonesia, defisit ratusan juta Dollar Amerika.
Tekanan imbas pandemi Covid-19, di berbagai negara terlampau berat .
Data badan pusat statistik hari ini menunjukkan nilai ekspor Indonesia Agustus sebesar 13,07 miliar Dollar Amerika Serikat.
Turun 0,63 miliar Dollar, dari bulan lalu.
Juga masih lebih rendah dibandingkan Agustus 2019.
Ekspor komoditas andalan, yakni batu bara dan minyak sawit, ikut nyungsep.
Tidak hanya faktor permintaan, tetapi juga harga batu bara yang turun tajam.
Kita lihat dari sisi impor.
Sedikit lebih baik.
Peningkatan impor bahan baku dan penolong, sehingga mendorong pertumbuhan impor , menjadi 10,74 miliar Amerika Dollar.
Demikian juga kontribusi impor barang konsumsi, termasuk anggur asal Tiongkok. Meski demikian , impor barang modal masih tumbuh negatif.
Dengan data ini , surplus neraca perdagangan kita, menciut.
Nah jika kita lihat hubungan dagang kita dengan beberapa negara .
Dengan Amerika Serikat , Filipina dan India , kita masih mencatatkan surplus.
Terdorong dengan barang-barang jenis pakaian , aksesoris dan kendaraan.
Sementara dengan Tiongkok , Brasil dan Hong Kong, neraca perdagangan Indonesia, defisit ratusan juta Dollar Amerika.