Indonesia Ditolak Olimpiade London 1948, Cikal Bakal Lahirnya PON
  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca Proklamasi pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus berjuang agar kemerdekaan RI diakui dunia internasional.

Salah satu peristiwa penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I, yang digelar tahun 1948 silam.

Pon I dilaksanakan di Solo dan dibuka oleh Presiden Soekarno pada 9 September 1948. Mengapa peristiwa ini penting?

Pon 1948 di Solo bisa dibilang sebagai tandingan Olimpiade London di tahun yang sama. Kala itu Persatuan Olahraga Republik Indonesia atau PORI telah mempersiapkan atlet Indonesia untuk mengikuti ajang Olimpiade musim panas di London.

Namun mimpi unjuk diri Indonesia kepada dunia internasional melalui Olimpiade London pupus karena Inggris saat itu belum mengakui kedaulatan Indonesia. Status Indonesia dalam dunia internasional saat itu juga belum jelas karena pengaruh Belanda.

Atas penolakan ini, Indonesia akhirnya memutuskan menggelar pekan olahraga sendiri yang digelar sejak 8 September hingga 12 September 1948. Stadion Sriwedari Solo menjadi saksi untuk peristiwa bersejarah ini.

Selain untuk menghidupkan semangat atlet kala itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar, bahwa Indonesia dapat mengadakan acara berskala nasional meski daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville.

Hingga kini tanggal 9 September selalu diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Indonesia juga rutin menggelar Pekan Olahraga Nasional dalam 4 tahun sekali.

Dianjurkan