Desa Berikan Bantuan Pekerjaan Bagi Warga Yang Terkena Dampak Pandemi
- 4 tahun yang lalu
Gunakan dana desa, ratusan warga yang kelihangan pekerjaan terdampak pandemi, diberdayakan desa. Selama tiga setengah bulan, desa menyiapkan lebih dari dua puluh jenis pekerjaan, dengan mengabiskan dana sekitar seratus empat puluh juta rupiah.
pandemi covid-19, kepala desa tembok, kecamatan tejakula, merancang kegiatan padat karya, yang bersifat non fisik. Desa tidak melakukan pembangunan fisik. Pemerintah desa menyiapkan lebih dari dua puluh pekerjaan, seperti pendataan, kesehatan, kebersihan lingkungan,hingga pertanian.
seperti di gedung serba guna desa, nampak warga sedang menbuat kursi dari ecobrick// ecobrick yang digunakan untuk membuat kursi, berasal dari sampah botol dan pembukus makanan dari plastik yang dihasilkan oleh warga desa. Ada enam kebun yang dikelola oleh desa, digunakan untuk menanam sayur-sayuran, untuk kebutuhan pangan masyarakat, dan untuk menanam tanaman buah// selain itu, desa juga menyewa tanaman mangga warga untuk di kelola oleh desa. Seluruh hasil panen pertanian, selain dibagikan kepada warga, juga di beli oleh bumdesa tembok.
Program padat karya ini telah dilakukan sejak tiga setengah bulan yang lalu. Program ini telah melibatkan sebanyak seratus tujuh puluh satu warga desa yang terdampak. Dana yang dihabiskan untuk program padat karya ini, sekitar seratus empat puluh juta rupiah, yang bersumber dari dana desa. Pemberian jasa bagi warga yang bekerja dalam padat karya desa ini, dapat berupa sembako maupun uang tunai, sesuai kebutuhan warga.
Desa tembok memilih untuk tidak melakukan padat karya fisik, karena dipandang kurang berdampak langsung kepada warga. Biaya padat karya fisik tujuh puluh lima persen, hanya untuk pembelian bahan baku yang tidak tersedia di desa. Hanya dua puluh lima persen yang dirasakan warga, dengan program padat karya non fisik ini,dana desa lebih banyak dirasakan langsung oleh warga. Selain itu warga lainnya yang tidak terlibat secara langsung, juga mendapatkan dampanya,seperti mendapatkan ketersedian hasil pangan yang di panen dari kebun desa
#desa #pandemi #bantuanpandemi #pekerjaan #bantaundesa
pandemi covid-19, kepala desa tembok, kecamatan tejakula, merancang kegiatan padat karya, yang bersifat non fisik. Desa tidak melakukan pembangunan fisik. Pemerintah desa menyiapkan lebih dari dua puluh pekerjaan, seperti pendataan, kesehatan, kebersihan lingkungan,hingga pertanian.
seperti di gedung serba guna desa, nampak warga sedang menbuat kursi dari ecobrick// ecobrick yang digunakan untuk membuat kursi, berasal dari sampah botol dan pembukus makanan dari plastik yang dihasilkan oleh warga desa. Ada enam kebun yang dikelola oleh desa, digunakan untuk menanam sayur-sayuran, untuk kebutuhan pangan masyarakat, dan untuk menanam tanaman buah// selain itu, desa juga menyewa tanaman mangga warga untuk di kelola oleh desa. Seluruh hasil panen pertanian, selain dibagikan kepada warga, juga di beli oleh bumdesa tembok.
Program padat karya ini telah dilakukan sejak tiga setengah bulan yang lalu. Program ini telah melibatkan sebanyak seratus tujuh puluh satu warga desa yang terdampak. Dana yang dihabiskan untuk program padat karya ini, sekitar seratus empat puluh juta rupiah, yang bersumber dari dana desa. Pemberian jasa bagi warga yang bekerja dalam padat karya desa ini, dapat berupa sembako maupun uang tunai, sesuai kebutuhan warga.
Desa tembok memilih untuk tidak melakukan padat karya fisik, karena dipandang kurang berdampak langsung kepada warga. Biaya padat karya fisik tujuh puluh lima persen, hanya untuk pembelian bahan baku yang tidak tersedia di desa. Hanya dua puluh lima persen yang dirasakan warga, dengan program padat karya non fisik ini,dana desa lebih banyak dirasakan langsung oleh warga. Selain itu warga lainnya yang tidak terlibat secara langsung, juga mendapatkan dampanya,seperti mendapatkan ketersedian hasil pangan yang di panen dari kebun desa
#desa #pandemi #bantuanpandemi #pekerjaan #bantaundesa