Atlet Paralayang Tersangkut 3 Jam di Saluran Udara Tegangan Tinggi Ketika Pengibaran Bendera

  • 4 tahun yang lalu
TOMOHON, KOMPAS.TV - Seorang atlet paralayang, mengalami insiden ketika menjalani terbang layang di acara pengibaran bendera merah putih dari puncak Gunung Mahawu kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Dalam aksinya ini, pilot tersebut tersangkut kabel SUTT, atau saluran udara tegangan tinggi, ketika sudah mendekati titik pendaratan.

Upaya penyelamatan dilakukan oleh tim penyelamat gabungan dari Kodam 13 merdeka dan PLN, terhadap atlet atau pilot paralayang, yang menjadi bagian dalam misi pengibaran bendera merah putih dan penerjunan dari puncak Gunung Mahawu dalam memperingati hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia.

Petugas harus terlebih dahulu memanjat tiang SUTT, atau Saluran Udara Tegangan Tinggi, kemudian menjulurkan tali ke arah pilot paralayang.

Seorang petugas dari PLN yang menjadi bagian dari tim penyelamatan, harus meniti kabel SUTT.

Setelah berhasil menggapai pilot, petugas mengikatkan tali pengaman dan kemudian menurunkan pilot tersebut dengan sistem katrol.

Upaya evakuasi berjalan dramatis karena pilot sudah tersangkut selama tiga jam, dengan posisi tergantung di ketinggian sekitar 40 meter.

Hans Mawikere, atlet atau pilot paralayang asal Bandung, akhirnya berhasil diselamatkan tanpa mengalami cedera serius.

Sebelumnya, 25 atlet paralayang disiapkan untuk terjun dari puncak Gunung Mahawu kota Tomohon dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia.

Hans mawikere adalah pilot ke-5 yang terjun dari atas puncak gunung.

Kondisi angin kencang yang tiba-tiba datang menyebabkan pilot nasional ini tidak bisa mengendalikan parasutnya, yang kemudian tersangkut di kabel sutt.

Penerjunan akhirnya tidak dilanjutkan karena insiden ini.


Dianjurkan