Pria Ini Bertahun-tahun Tinggal di Gubuk Rongsok Kota Sukabumi

  • 4 tahun yang lalu
Gubuk rongsok dipinggir jembatan cibandung, di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi beberapa hari ini viral di media sosial. Penghuninya ternyata laki-laki berusia 25 tahun bernama Eman, pencari barang bekas (rongsokan) untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
.
Reporter sukabumiupdate.com, Oksa Bahtiar Chamsyah beruntung hari ini, Senin (4/8/2020) bisa bertemu dan ngobrol santai dengan Eman. Pemuda berambut sedikit gondrong ini, memang susah ditemui karena sejak subuh sudah berkeliling mencari barang bekas, baru pulang ke gubuknya larut malam.
.
Eman berasal dari Desa Bojong Lopang Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Sebelum menjadi pemulung di Sukabumi, Ia mengaku pernah pergi ke Jakarta untuk mengadu nasib menjadi pegawai di sebuah rumah makan, pernah juga bekerja serabutan demi menyambung hidupnya di Ibukota.
.
"Jakarta rawan, jadi saya pulang ke Sukabumi, karena di Jakarta juga tinggal di gubuk," kata Eman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (4/8/2020).
.
Sejak beberapa tahun lalu ia memutuskan kembali ke Sukabumi dan menjadi pemulung, tinggal berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Kurang lebih setahun terakhir ia mendirikan gubuk dari barang serba bekas berukuran 1 kali 1,5 meter dipinggir jembatan Cibandung.
.
Untuk atap digunakan terpal bekas, ada kasur kapuk sebagai alas tidur, yang didapatkannya dari berburu barang bekas yang sudah dibuang oleh warga. Emang memilih lokasi ini, karena berada tak jauh dari TPS (tempat penyimpanan sementara) sampah yang ada di pinggir jalan Bhayangkara Kota Sukabumi.
.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Eman mengais rezeki dengan cara mengumpulkan barang bekas (barang rongsok) untuk dijual kembali. Saat harus menanak nasi, memasak sayur dan membuat air minum, maman menggunakan kaleng-kaleng bekas dan kayu bakar.
.
Untuk keperluan mandi cuci kakus, Eman memanfaatkan sungai Cibandung yang tepat berada di bawah gubuknya. Pria yang mengaku belum menikah tersebut merasa nyaman dengan kehidupannya saat ini meskipun hanya sendiri dan digubuk sederhana.
.
Terkadang ada beberapa orang temannya sesama pemulung yang turut menemani di gubuk tersebut, “Warga sini sama petugas juga sering membantu memberikan makanan.”
.
"Kalau pulang ke Jampang sebulan sekali untuk nyekar ke kuburan orang tua. Suka ada bantuan, ada beras, gula, teh, minyak, susu, dan lain-lain," sambungnya.
.
Selengkapnya kunjungi sukabumiupdate.com
.
.
Reporter : Oksa BC
Redaktur : Fit NW
Video Editor : M Rifky Faiz

Dianjurkan