Kisah Seorang Barista Cilik dari Gunungkidul Yogyakarta.

  • 4 tahun yang lalu
GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Masa pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar siswa harus dilakukan secara daring atau online. Kondisi ini membuat siswa lebih banyak memiliki waktu luang di rumah.

Sekilas, kedai kopi yang berada Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini sama seperti kedai kopi pada umumnya.

Namun ada yang berbeda, seorang penyaji kopinya adalah seorang anak yang berusia 13 tahun.

Raka Ahmed Nusa Hunaifa Aziz masih bersekolah di SMP 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Saat ini, Raka duduk di kelas 8.

Meski belum lama membuka kedai kopi, namun Raka sudah terlihat piawai dalam meracik serta menyajikan kopi. Raka sendiri belajar teknik penyajian kopi berasal dari sang ayah.

Karena memiliki ketertarikan lebih, Raka kemudian mengikuti kursus profesional barista selama setahun belakangan ini.

Berbagai teknik penyajian kopi sudah dikuasainya, mulai dari V60, Vietnam Drip, French Press, Latte Art, hingga Espresso. Raka juga rajin membaca teknik-teknik penyajian kopi dari internet maupun buku-buku tentang kopi.

Walaupun sudah dapat mengelola kedai kopi secara mandiri, Raka mengutamakan pendidikan sekolah. Oleh sebab itu, Raka membuka kedai kopi setelah dirinya selesai mengikuti kelas belajar daring.

Kedai kopi yang dinamakan "Kopinya Raka" lebih bertujuan untuk menyalurkan hobi Raka. Orangtuanya selalu mendampingi Raka saat sedang belajar secara daring.

Seiring berjalannya waktu, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kopi di kedai Raka. Selain kopi yang enak, suasana kedai yang nyaman juga menjadi pilihan pengunjung.


Dianjurkan