Bio Farma Siap Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap 3 Pada Agustus
- 4 tahun yang lalu
BANDUNG, KOMPASTV - Uji klinis vaksin virus Covid-19 tahap tiga sebentar lagi akan dilakukan.
Kepala Bagian Corporate Communication Biofarma, Iwan Setiawan mengatakan, pengujian ini akan dilakukan pada bulan Agustus mendatang.
"Uji klinis tahap 3 sebentar lagi akan kita lakukan yakni pada Bulan Agustus yang akan datang. Kita sudah terima vaksinnya sejumlah 1200 dosis", ujar Iwan kepada Kompas TV.
Pengujian dilakukan di lima negara sekaligus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari sebuah vaksin yang tengah dilakukan.
"Itu diujikan di multicenter, bukan hanya di Indonesia saja, tetapi di 5 negara, di antaranya adalah Brazil, Bangladesh, Chile, dan Turkey, termasuk Indonesia", pungkasnya.
Di Indonesia sendiri, uji klinis dilaksanakan hanya di Kota Bandung, yang melibatkan Biofarma selaku calon produsen vaksin dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung. Bandung
"Itu sebetulnya karena di sisi bibit virusnya sendiri sama dengan virus yang ada di Papua, Kalimantan, dimana-mana itu secara genom itu sama" ungkapnya.
Oleh karena itu, hasil dari pengujian vaksin di seluruh dunia harus sama. Apabila terdapat perbedaan, vaksin ini tak akan bisa digunakan.
"Hasil dari kelima negara ini nanti harus sama. Ketika nanti tidak ada proteksi, kita tidak bisa melanjutkan" tambahnya.
Kepala Bagian Corporate Communication Biofarma, Iwan Setiawan mengatakan, pengujian ini akan dilakukan pada bulan Agustus mendatang.
"Uji klinis tahap 3 sebentar lagi akan kita lakukan yakni pada Bulan Agustus yang akan datang. Kita sudah terima vaksinnya sejumlah 1200 dosis", ujar Iwan kepada Kompas TV.
Pengujian dilakukan di lima negara sekaligus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari sebuah vaksin yang tengah dilakukan.
"Itu diujikan di multicenter, bukan hanya di Indonesia saja, tetapi di 5 negara, di antaranya adalah Brazil, Bangladesh, Chile, dan Turkey, termasuk Indonesia", pungkasnya.
Di Indonesia sendiri, uji klinis dilaksanakan hanya di Kota Bandung, yang melibatkan Biofarma selaku calon produsen vaksin dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung. Bandung
"Itu sebetulnya karena di sisi bibit virusnya sendiri sama dengan virus yang ada di Papua, Kalimantan, dimana-mana itu secara genom itu sama" ungkapnya.
Oleh karena itu, hasil dari pengujian vaksin di seluruh dunia harus sama. Apabila terdapat perbedaan, vaksin ini tak akan bisa digunakan.
"Hasil dari kelima negara ini nanti harus sama. Ketika nanti tidak ada proteksi, kita tidak bisa melanjutkan" tambahnya.