Tanggul Jebol, Jalan Trans-Sulawesi Kembali Dilanda Banjir
  • 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Tanggul darurat yang jebol karena dilintasi kendaraan berat di sekitar Jalan Trans-Sulawesi , menyebabkan Jalur Baebunta-Masamba, kembali tergenang banjir. Alat berat tenggelam saat membersihkan lumpur di jalan trans-Sulawesi, antara Baebunta-Masamba.

Tanggul darurat yang jebol karena dilintasi kendaraan berat di sekitar Jalan Trans-Sulawesi , menyebabkan Jalur Baebunta-Masamba, kembali tergenang banjir. Satu alat beratpun tenggelam.

Ketinggian air sekitar 50 sentimeter, menghambat laju kendaraan yang melintas, termasuk yang mengangkut bantuan untuk korban banjir bandang. Petugas di lokasi pun memberlakukan sistem buka tutup, mencegah kendaraan terjebak di genangan banjir yang terjadi sejak sabtu pagi.

Alat berat tenggelam saat membersihkan lumpur di Jalan Trans-Sulawesi, antara Baebunta-Masamba. Meski ada yang tenggelam, alat berat lain masih dioperasikan untuk membersihkan lumpur di jalan yang menghubungkan Luwu Utara dengan Palopo.

Ada 6 kecamatan terdampak banjir dan lebih dari 14.000 orang mengungsi akibat banjir yang menerjang pada Senin lalu (13/7/2020)

Hingga Sabtu, banjir di luwu utara menyebabkan korban meninggal dunia hingga 37 orang. Tim DVI Biddokes Polda Sulawesi Selatan, telah menerima korban sebanyak 12 jenazah. Dari 12 jenazah terdapat 5 orang teridentifikasi, sementara 2 jenazah belum teridentifikasi dan masih dalam pemeriksaan.

Sementara itu, masa tanggap darurat BASARNAS untuk pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara di perpanjang hingga tujuh hari. Penambahan ini dilakukan karena BASARNAS membutuhkan waktu lebih untuk melakukan pencarian korban yang tertimbun material banjir.

Saat ini, proses pencarian korban banjir bandang di Luwu Utara masih terfokus di daerah Radda, Petambua dan Masamba.Sementara jumlah personel yang dikerahkan mencapai 1.000 orang.


Dianjurkan