Plastik Ramah Lingkungan Terbuat dari Tongkol Jagung dan Kulit Kopi
- 4 tahun yang lalu
JEMBER, KOMPAS.TV - Sekelompok mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jawa Timur memanfaatkan limbah tongkol jagung dan ekstrak kulit kopi menjadi bioplastik ramah lingkungan.
Pembuatan bioplastik diawali dengan menghaluskan tongkol jagung dan kulit kopi, yang diekstrak khusus hingga menjadi cairan bahan bioplastik.
Bahan hasil ekstrak kemudian dicampur dengan gelas khusus, yang nantinya akan membentuk cairan kental. Lalu tuang cairan kental ke atas wadah pencetak plastik dari kaca dan panaskan dalam lemari pemanas selama 1 jam.
Bioplastik yang telah dipanaskan dan berbentuk lembaran dalam cetakan kaca dapat langsung dimanfaatkan. Bioplastik dapat digunakan sebagai pembungkus makanan basah, seperti jenang dodol atau buah-buahan segar.
Nur Azizah, salah satu tim pembuat bioplastik mengatakan bahwa bioplastik ramah lingkungan dan tidak berbahaya, karena melalui proses pemanasan dan ekstrak khusus. Bioplastik juga tidak menyebabkan makanan bau dan berubah warna.
Ide pembuatan bioplastik ramah lingkungan berawal dari keprihatinan mereka terhadap banyaknya limbah plastik yang menumpuk di lingkungan sekitar kampus. Sampah plastik menumpuk dan tidak bisa diurai oleh alam.
Riset bioplastik berbahan tongkol jagung dan kulit kopi akan terus dikembangkan untuk dimanfaatkan menjadi kantong plastik ramah lingkungan, yang mudah diurai oleh alam.
#Bioplastik #TongkolJagung #InovasiMahasiswa
Pembuatan bioplastik diawali dengan menghaluskan tongkol jagung dan kulit kopi, yang diekstrak khusus hingga menjadi cairan bahan bioplastik.
Bahan hasil ekstrak kemudian dicampur dengan gelas khusus, yang nantinya akan membentuk cairan kental. Lalu tuang cairan kental ke atas wadah pencetak plastik dari kaca dan panaskan dalam lemari pemanas selama 1 jam.
Bioplastik yang telah dipanaskan dan berbentuk lembaran dalam cetakan kaca dapat langsung dimanfaatkan. Bioplastik dapat digunakan sebagai pembungkus makanan basah, seperti jenang dodol atau buah-buahan segar.
Nur Azizah, salah satu tim pembuat bioplastik mengatakan bahwa bioplastik ramah lingkungan dan tidak berbahaya, karena melalui proses pemanasan dan ekstrak khusus. Bioplastik juga tidak menyebabkan makanan bau dan berubah warna.
Ide pembuatan bioplastik ramah lingkungan berawal dari keprihatinan mereka terhadap banyaknya limbah plastik yang menumpuk di lingkungan sekitar kampus. Sampah plastik menumpuk dan tidak bisa diurai oleh alam.
Riset bioplastik berbahan tongkol jagung dan kulit kopi akan terus dikembangkan untuk dimanfaatkan menjadi kantong plastik ramah lingkungan, yang mudah diurai oleh alam.
#Bioplastik #TongkolJagung #InovasiMahasiswa